Senin, 26 Desember 2011

MASAK BIASA JADI ISTIMEWA

Hari ini aku berniat memasak ikan mas, enaknya diapain ya...? di pepes, di bumbu rujak, atau di goreng saja. Kalau di pepes kayaknya repot dan lama ngerjaiannya, lagian minggu kemarin sudah mepes, kalau di bumbu rujak kayaknya suami dan anak2ku kurang begitu suka, ya sudahlah lebih baik di goreng saja, praktis dan semuanya suka, yg penting di variasi dg menu yg lain biar cocok. Cok galigacok cocok.......!!!

 
Bismillahirahmanirrahim.......
Aku mulai memasak, wah ikannya ada yg gemuk, banyak lemak dan di perutnya penuh dg telur, lemak ikan tidak berbahaya jadi tidak perlu khawatir, sedangkan telurnya banyak mengandung protein.
Kalau aku perhatikan, telur ikan kok banyak sekali ya... dalam satu ikan ada beribu-ribu atau mungkin berjuta-juta telur, subhanallah...

 
Ikan adalah binatang yg lemah, yg memiliki kemampuan melindungi diri yg sangat rendah. Dalam satu kali masa pembuahan, ikan mampu mengeluarkan telur berjuta-juta. Tapi dari sekian banyaknya, mungkin hanya separuh yg bisa bertahan hidup dan selamat dari ancaman predator. Bisa dibayangkan jika ikan memiliki prinsip seperti manusia dalam berkembang biak, yaitu "dua anak lebih baik", bisa jadi hanya dalam beberapa tahun, ikan akan musnah dari muka bumi.

 
Tapi Allah maha sempurna dalam menciptakan, tidak ada sesuatu yg di ciptakanNYA sia-sia dan Allah maha tahu, seperti apa sebaiknya cipaanNYA itu.
Ikan memang memiliki kemampuan perlindungan diri yg rendah, tapi hal ini diseimbangkan dg kemampuan bertelur yg sangat banyak, sehingga populasi ikan tetap terjaga di alam ini.

 
Tanpa terasa aku hampir selesai memasak, ternyata segala sesuatu bisa dijadikan sarana untuk berdzikir, tidak terkecuali dg memasak.
Seperti yg tersebut dalam QS Ali Imran:191 (Yaitu) orang-orang yg mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Maha suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka"

 
Akhirnya... "masak biasa jadi istimewa" (meminjam istilah dari iklan sebuah produk). Istimewa bukan karena makanannya, tapi karena memasaknya dg sepenuh hati, di niatkan sebagai sarana beribadah kepada Allah, dan disaat memasakpun kita sempatkan untuk berdzikir mengingat kebesaran Allah swt.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar