Sabtu, 22 Desember 2012

MENGHISAP BIBIR

Eiiits....tidak, tidak...
 
Beberapa anak kecil mempunyai kebiasaan yang unik, yang biasanya dilakukannya secara spontan, sadar atau tidak sadar. Kebiasaan tersebut biasanya dilakukan menjelang tidur, atau pada saat si anak membutuhkan kenyamanan.
 
Memegang daun telinga, memeluk guling atau boneka yang sudah usang, menghisap bibir, menarik-narik rambut, dll, itu adalah beberapa kebiasaan unik yang dilakukan oleh para anak kecil. Meski menurut kita orang dewasa, hal tersebut terlihat aneh, tapi buat mereka apa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang bisa mendatangkan kenyamanan.

Dan dua orang anakku, merupakan anak yang memiliki kebiasaan 'aneh' tersebut. Sewaktu baru berusia sekitar 5 bulan, anak sulung kami, Iqlima, memiliki kebiasaan menghisap bibir bawah ketika menjelang tidur, sambil tangannya memegang tepian kain atau selimut yang dipakainya.
 
Meski aku sudah berusaha mencegahnya, tapi kebiasaan tersebut tidak juga hilang. Ketika usia Iqlima hampir 7 tahun (kalau nggak salah), barulah kebiasaan tersebut perlahan-lahan berhenti dengan sendirinya. Aku tidak tahu pasti apa yang menjadi penyebab ia suka menghisap bibir. Aku hanya menduga kalau kebiasaan tersebut dilakukan secara tidak sengaja untuk mendapatkan kenyamanan, yang tidak ia dapatkan dari aku ibunya karena Iqlima tidak mendaptkan ASI, karena satu dan lain hal aku terpaksa memberinya susu formula.
 
Namun dugaanku sepertinya sedikit keliru. Kebiasaan  menghisap bibir yang dilakukan Iqlima, ternyata dilakukan pula oleh anak ke-2 ku, yaitu Helmi padahal ia mendapatkan ASI secara penuh sampai usia 2 tahun.
 
Helmi memiliki kebiasaan menghisap bibir, tidak lama setelah ia memiliki adik.  Helmi yang awalnya biasa saja, begitu memiliki adik, sepertinya ia merasa kurang diperhatikan, karena aku terlihat lebih peduli pada adik barunya yang memang sangat butuh perhatian.
 
Helmi sepertinya merasa tidak disayang, sehingga kadang terlihat cemburu dan merasa kesepian. Beberapa bulan setelah memilki adik, ia mulai mulai dengan kebisaan barunya yaitu menghisap bibir, bahkan sampai sekarang ketika usianya hampir 10 tahun.
 
Awalnya aku dan suami merasa kaget melihat perubahan perilaku Helmi, tapi lama kelamaan kami mulai terbiasa dan bisa memaklumi, toh kebiasaan tersebut tidak berbahaya (menurut kami).
 
Meski demikian, kami selalu menasehatinya, agar Helmi menghentikan kebiasaanya tersebut, karena bisa membuat berantakan susunan gigi geligi Helmi. Tapi sepertinya kebiasaan itu sudah mendarah daging sehingga sulit sekali untuk dihentikan.
 
Sampai saat ini aku belum membaca literatur tentang penyebab dan akibat dari kebiasaan unik yang sering dilakukan oleh para anak kecil tersebut. Tapi mudah-mudahan hal itu tidak berdampak buruk bagi pekembangan jiwa anak-anak yang melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar