Minggu, 29 September 2013

Memilih yang Baik, atau Membiarkan yang "Buruk" Berkuasa

Beberapa bulan lagi, negara kita akan mengadakan pemilu legislatif. Pada pemilu legislatif ini kita akan memilih calon anggota dewan yang akan mewakili kita diparlemen. Setelah duduk sebagai anggota dewan, nantinya mereka akan memperjuangkan suara dan kepentingan rakyat yang sudah memilihnya (seharusnya).
 
Memilih anggota dewan kelihatannya adalah sesuatu yang sederhana, tinggal datang ke TPS, nyontreng, SELESAI !
Apakah benar hanya sesederhana itu? Jawabannya TIDAK !
Semua yang kita lakukan harus ada pertanggungjawabannya dihadapan Allah SWT, tak terkecuali memilih atau tidak memilih aleg (anggota legislatif).
 
Hari Minggu kemarin, aku menghadiri acara pengajian yang salah satu pembicaranya adalah seorang ustadz, aleg dari PKS. Untuk memberikan gambaran secara nyata, beliau menceritakan bagaimana tingkah laku sebagian besar anggota dewan tanpa menyebutkan nama orang dan nama partainya.
 
Salah satu yang beliau sampaikan adalah, ada seorang aleg (bukan dari PKS) yang terang-terangan mengaku bahwa kalau berzina, ia hanya bisa puas jika dengan dua orang perempuan sekaligus ! Aleg yang lain dengan terang terangan juga bercerita, bahwa ia pernah berzina berkali-kali dalam satu waktu sampai pasangan kencannya pingsan ! Astaghfirullah !

Minggu, 22 September 2013

Dua Nutrisi Penting Untuk Pemimpin Kecil

Pemimpin? Membaca kata tersebut, yang terbayang dalam pikiranku adalah seorang kepala negara, gubernur, atau orang-orang penting dalam sebuah lembaga tertentu. Kemudian muncul pertanyaan "Sebagai seorang ibu rumahtangga biasa, dengan keahlian yang juga pas-pasan, apakah aku sanggup mengantarkan anak-anakku menjadi seorang pemimpin?"
 
Namun, pengertian pemimpin ternyata tidak sesempit seperti apa yang ada dalam pikiranku. Bahwa kita semua adalah pemimpin, seorang kepala negara adalah pemimpin, seorang bapak adalah pemimpin, seorang ibu adalah pemimpin di rumah suaminya, bahkan seorang pembantu adalah pemimpin bagi harta majikannya. Semua kita adalah pemimpin, yang harus bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. [HR. Bukhori Muslim]

Berbekal pemahaman tersebut, aku menjadi sadar bahwa suatu saat anak-anakku pun akan menjadi pemimpin, sesuai dengan peran yang akan dijalaninya kelak. Sebagai seorang ibu tentu aku harus bisa membimbing anak-anakku agar kelak mereka bisa menjadi pemimpin yang baik dan bertanggung jawab.