Jumat, 23 Agustus 2013

Berkat Pohon Jambu Aku Selalu Bisa Berbagi

 
 
AKU dan POHON JAMBU

Orang menyebutnya jambu Ulin, ada lagi yang menyebut jambu Cicalengka. Aku mengiyakan saja, karena aku sendiri tidak tahu pohon jambu air jenis apa yang ada didepan rumahku itu.
 
Aku hanya tahu, buah jambunya rasanya manis. Apalagi kalau waktu memetik dipilih yang berwarna merah kehitaman, wah, manis banget. Buahnya sangat lebat dan akan terus berbuah meski selalu dipetik, sampai musim buah jambu usai, berganti dengan musim buah yang lain.

Daun Katuk Meringankan Deritaku

Hari ke delapan. Masya Allah...ASI ku belum juga keluar, hanya prentul-prentul sedikit yang sepertinya tidak membuat kenyang. Bayiku menangis, tak nyenyak tidur, meski aku sudah menggendongnya. Tidak malam, apalagi siang, aku lebih banyak menggendong bayiku sambil berjalan kesana kemari untuk meredakan tangisnya. Meski sebenarnya aku sendiri sedang "menderita". Luka jahitku inveksi, rasanya sakit sekali ketika duduk. Kurang perawatan mungkin, maklum, kelahiran anak pertama, jadi belum banyak pengalaman.

Deritaku semakin terasa jika bayiku menangis kehausan. Tak mungkin rasanya membiarkannya terus menangis. Dengan berat hati, kuputuskan untuk memberinya susu formula, meski ASI tetap aku berikan.

Kala menyusui, tidak hanya bayiku yang menangis, tapi aku juga. Tidak menyangka lidah bayi begitu "tajamnya" sampai puting susuku pecah-pecah. Sakitnya bukan kepalang ketika dihisap, terasa dari ujung kaki sampai tengkuk. Sedangkan bayiku menangis karena sedikitnya ASI yang keluar. Masya Allah, "nikmatnya" menjadi seorang ibu.

Rabu, 21 Agustus 2013

MESIR MEMBARA

 

lambang keteguhan, perjuangan, pengorbanan dan solidaritas rakyat Mesir
 
Kepedulian atas ribuan saudara kami yang dibantai militer Mesir, memaksa kami turun kejalan (Jum'at, 16 Agustus 2013). Aksi dilakukan di depan kedubes AS. Ribuan massa menyemut di situ.

Para orator, diantaranya Bp Dani Anwar, menggemakan semangat penolakan terhadap kekerasan yang dilakukan oleh militer Mesir, pengkudeta presiden sah Muhammad Mursi.

korban pembantaian militer Mesir

Senin, 19 Agustus 2013

Yumna Masuk TK



mulai lepas sepatu


Tahun ini usia Yumna sudah menginjak tahun ke empat. Tepatnya, 4 tahun 2 bulan di bulan Juli kemarin. Bulan Juli yang merupakan tahun ajaran baru, aku mendaftarkan Yumna di sebuah TK yang letaknya bersebelahan dengan rumah kami. TK Nurul Ilmi, nama TK tersebut.

Aku sengaja menyekolahkan Yumna di TK terdekat, karena menurutku lebih praktis, juga untuk mengantisipasi berbagai macam kemungkinan. Aku khawatir ketika sekolah, Yumna minta ditunggui. Jadi, jika jarak sekolahnya dekat dengan rumah, aku tidak terlalu repot.

Sebenarnya Yumna sudah minta sekolah sejak usia 3 tahun, tapi aku enggan. Lagipula kalau terlalu lama di TK, khawatir Yumna bosan.


mulai lepas kerudung


Meski Yumna sudah sangat ingin bersekolah, dan letak sekolahnya pun sangat dekat dengan rumah, tapi Yumna masih belum berani. Dari jam masuk sampai pulang, aku harus selalu ada di sampingnya. Kekhawatiranku terbukti.

Hampir sama dengan Helmi, kakaknya, Yumna terlihat takut bertemu dengan orang-orang baru. Biar bagaimanapun, Helmi sama Yumna memang tinggal di lingkungan yang sama, rumah yang sama. Kami yang tinggal di jalan utama perumahan, memang jarang bergaul dengan tetangga. Anak-anak pun jarang main keluar rumah, disini relatif sepi. Hanya kendaraan yang ramai berlalu lalang.

Kamis, 15 Agustus 2013

Berbagi Ta'jil di Stasiun Kereta

Semestinyan tulisan ini di up date pada bulan Juli 2013, tapi berhubung kemarin off line, jadi, tak apalah ditulis sekarang, daripada tidak sama sekali.
 
Tanggal 22 Juli 2013 kemarin, kami serempak membagikan ta'jil di tempat-tempat umum. Aku dan teman-teman mendapat amanah untuk membagikan ta'jil di stasiun KA Bojonggede. Dengan penuh semangat kami melaksanakankan tugas tersebut.
 
Lebih dari sepuluh orang berangkat ke stasiun dengan membawa kurang lebih 700 bungkus makanan. Satu bungkusnya terdiri dari lontong, gorengan, kue/kurma dan satu gelas air mineral.

Senin, 12 Agustus 2013

Buka Puasa Bersama Ustadz Subowo SH

 Ustadz Subowo SH sedang bertaujih
 
 
 Ahad, 21 Juli 2013 yang lalu, kami berkesempatan melakukan iftor (buka puasa) bersama Ustadz Subowo SH. Beliau merupakan caleg dari PKS DPRD Bogor dapil VI. Iftor yang dihadiri oleh sekitar 100 orang warga, dilaksanakan di kediaman Bu Hosnita Kapung Sawah Bojonggede Bogor.
 
Sebelum waktu magrib tiba, terlebih dahulu kami mendengarkan taujih yang disampaikan langsung oleh Ustadz Subowo SH. Selain bertaujih beliau juga memperkenalkan diri sebagai calon anggota dewan dari PKS dengan nomer urut 6. Sambil memperkenalkan diri beliau membagikan doorprice bagi yang bisa menjawab   pertanyaan yang beliau ajukan. Namun yang tidak mendapat doorprice pun tidak kecewa, karena panitia sudah menyiapkan bingkisan paket sembako yang akan dibagikan seusai acara.