Rabu, 11 Januari 2012

MEMPERHALUS BAHASA

Ajining diri ono ing kedaling lathi
Sebuah pribahasa yg kurang lebih artinya, baik buruknya seseorang bisa dilihat dari ucapannya.

Berbicara atau berkomunikasi merupakan kebutuhan bagi setiap orang untuk mengungkapkan apa yg ada di dalam hati dan pikiran. Selain dg berkomunikasi secara langsung, mengungkapkan pikiran atau gagasan juga bisa dilakukkan lewat tulisan, meski berbeda cara namun keduanya memiliki norma yg sama yg harus diikuti yaitu sopan santun dalam bertutur kata.

Ketika membaca sebuah artikel yg cukup bagus dan menarik, tetapi mendadak terasa ada ganjalan demi membaca kata-kata yg kurang pantas, seperti "gila, tukang ngibul, dokter2 botak, dll.
Secara pribadi aku sangat menyayangkan adanya kata-kata itu, apalagi artikel tersebut bermuatan agama. Rasanya tidak tepat jika bahasan agama yg terkadang berisi fatwa, ayat al qur'an atau hadist, harus berdampingan dg kata2 yg tidak pantas, apalagi yg mengucapkan adalah seorang tokoh masyarakat sekaligus ustadz kenamaan, hal ini akan mengurangi nilai dari bahasan tersebut jika tidak disebut mengotori.

Terkadang asal usul daerah berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang, termasuk dalam hal perkataan. Seorang yg berasal dari suku jawa akan berbeda sifat dg orang yg berasal dari suku lain. Hal ini sangat wajar dan bisa dimaklumi. Tapi tidak ada salahnya bagi siapapun, untuk memilah dan memilih kata2 yg paling pantas diucapkan, agar tidak menyinggung perasaan orang lain apalagi kalau sampai berakibat hukum.


Kata-kata yg keluar dari mulut kita, mencitrakan siapa diri kita yg sebenarnya. Seperti halnya teko yg akan keluar air teh jika berisi air teh, dan akan keluar air putih jika berisi air putih. Apa yg terkandung dalam hati kita, biasanya akan keluar lewat ucapan dan juga bahasa tubuh.

Akhirnya....berpandai-pandailah memilah dan memilih kata, juga memperhalus bahasa, untuk diucapkan atau di tuliskan, karena harga diri seseorang akan terlihat dari bagaimana dia bertutur kata .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar