Ustadz Subowo SH sedang bertaujih
Ahad, 21 Juli 2013 yang lalu, kami berkesempatan melakukan iftor (buka puasa) bersama Ustadz Subowo SH. Beliau merupakan caleg dari PKS DPRD Bogor dapil VI. Iftor yang dihadiri oleh sekitar 100 orang warga, dilaksanakan di kediaman Bu Hosnita Kapung Sawah Bojonggede Bogor.
Sebelum waktu magrib tiba, terlebih dahulu kami mendengarkan taujih yang disampaikan langsung oleh Ustadz Subowo SH. Selain bertaujih beliau juga memperkenalkan diri sebagai calon anggota dewan dari PKS dengan nomer urut 6. Sambil memperkenalkan diri beliau membagikan doorprice bagi yang bisa menjawab pertanyaan yang beliau ajukan. Namun yang tidak mendapat doorprice pun tidak kecewa, karena panitia sudah menyiapkan bingkisan paket sembako yang akan dibagikan seusai acara.
Disela-sela ceramah, Hp Ustadz Subowo tidak berhenti berdering. Selain di tempat kami, beliau juga sudah ditunggu untuk menghadiri acara serupa ditempat lain. Menurut beliau dalam satu hari ada sekitar 19 tempat yang harus dikunjungi, subhanallah. Acara kami adalah tempat ke-15, jadi masih ada 4 tempat lagi yang akan didatangi. Bisa dibayangkan kira-kira pada jam berapa beliau menyelesaikan seluruh rangkaian acara hari ini? Bisa jadi tengah malam nanti Ustadz Subowo baru pulang kerumah, untuk kemudian melakukan hal serupa dihari esoknya.
Ustadz Subowo beserta para caleg PKS yang lain, juga menyeponsori berbagai macam kegiatan, seperti acara senam PKS Nusantara yang setelahnya diadakan pembagian doorprice, pembagian tajil untuk berbuka puasa yang dilakukan di tempat-tempat umum seperti stasiun kereta, perempatan lampu merah, dll.
Ustadz Subowo beserta para caleg PKS yang lain, juga menyeponsori berbagai macam kegiatan, seperti acara senam PKS Nusantara yang setelahnya diadakan pembagian doorprice, pembagian tajil untuk berbuka puasa yang dilakukan di tempat-tempat umum seperti stasiun kereta, perempatan lampu merah, dll.
Mungkin sebagian orang akan berujar "Ya iya lah kampanye, nanti kalau berhasil kan lumayan, bisa jadi anggota DPRD" Bagi kami pendapat tersebut sangatlah keliru. Yang dilakukan para kader PKS adalah berjuang dan berkorban baik berkorban tenaga, waktu dan juga harta.
Para kader PKS berjuang tanpa dipusingkan dengan nomer urut, dimana nomer urut satulah yang harus berjuang mati-matian, karena ialah yang nantinya akan duduk sebagai anggota dewan. Sementara nomer urut berikutnya boleh santai-santai saja, karena percuma, toh tidak akan mendapat kursi di DPR atau DPRD. Kader PKS tidak seperti itu. Semua kader yang bersedia dicalegkan, berjuang bersama-sama demi mendapatkan dukungan yang seluas-luasnya dari masyarakat tanpa memperdulikan nomer urut yang dikantonginya, apakah itu nomer urut jadi atau bukan, masalah hasil semuanya diserahkan kepada Allah SWT.
Contohnya adalah Ustadz Subowo SH. Tanpa kenal lelah beliau terus bergerak untuk mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya, meski untuk itu beliau mengorbankan waktu tenaga dan juga harta yang jumlahnya tidak sedikit, padahal beliau hanya mengantongi nomer urut 6! Jangankan 6 nomer urut 2 dan 3 saja, kemungkinannya kecil untuk bisa lolos sebagai anggota DPRD Bogor kecuali atas kehendak Allah SWT tentunya. Tapi itulah kader PKS, mereka rela berkorban, meski mereka tahu tidak akan mendapatkan jabatan.
Hal serupa juga pernah di lakukan oleh Bu Devi. Meski sadar hanya sebagai vote getter karena hanya mengantongi nomer urut 3, tapi beliau tetap bekerja keras untuk meraih dukungan dari masyarakat. Dan untuk keperluan ini, tidak sedikit infaq yang beliau keluarkan.
Hal serupa juga pernah di lakukan oleh Bu Devi. Meski sadar hanya sebagai vote getter karena hanya mengantongi nomer urut 3, tapi beliau tetap bekerja keras untuk meraih dukungan dari masyarakat. Dan untuk keperluan ini, tidak sedikit infaq yang beliau keluarkan.
Kenapa para kader PKS bisa bersikap seperti itu? Semua itu dilakukan karena mereka paham bahwa PKS adalah partai dakwah yang selalu memperjuangkan kebenaran demi kemaslahatan umat. Siapapun yang mendukung perjuangan seperti ini, insyaAllah akan mendapat imbalan pahala dari Allah SWT meski didunia tidak mendapatkan harta atau jabatan. Adapun jika mendapatkan jabatan maka itu akan dijadikan sarana untuk melayani masyarakat dan juga sebagai sarana dakwah menebar kebaikkan.
Oleh karena, itu janganlah bergabung dengan PKS jika yang diinginkan adalah harta dan kedudukan, tapi bergabunglah dengan PKS jika anda bersedia menjadi kader dakwah yang senantiasa siap melayani umat.
Oleh karena, itu janganlah bergabung dengan PKS jika yang diinginkan adalah harta dan kedudukan, tapi bergabunglah dengan PKS jika anda bersedia menjadi kader dakwah yang senantiasa siap melayani umat.
**** SALAM TIGA BESAR, SALAM CINTA, KERJA, HARMONI ****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar