Hari ke delapan. Masya Allah...ASI ku belum juga keluar, hanya prentul-prentul sedikit yang sepertinya tidak membuat kenyang. Bayiku menangis, tak nyenyak tidur, meski aku sudah menggendongnya. Tidak malam, apalagi siang, aku lebih banyak menggendong bayiku sambil berjalan kesana kemari untuk meredakan tangisnya. Meski sebenarnya aku sendiri sedang "menderita". Luka jahitku inveksi, rasanya sakit sekali ketika duduk. Kurang perawatan mungkin, maklum, kelahiran anak pertama, jadi belum banyak pengalaman.
Deritaku semakin terasa jika bayiku menangis kehausan. Tak mungkin rasanya membiarkannya terus menangis. Dengan berat hati, kuputuskan untuk memberinya susu formula, meski ASI tetap aku berikan.
Kala menyusui, tidak hanya bayiku yang menangis, tapi aku juga. Tidak menyangka lidah bayi begitu "tajamnya" sampai puting susuku pecah-pecah. Sakitnya bukan kepalang ketika dihisap, terasa dari ujung kaki sampai tengkuk. Sedangkan bayiku menangis karena sedikitnya ASI yang keluar. Masya Allah, "nikmatnya" menjadi seorang ibu.
Itu pengalaman ku yang tak terlupakan ketika melahirkan anak pertama.
Sampai akhirnya budeku menyarankan, agar aku makan sayur daun katuk untuk melancarkan ASI. Budeku pula yang memetikkannya untukku. Dengan sigap, ibuku langsung membuatkan sayur bening daun katuk untuk aku makan.
Alhamdulillah, keesokan harinya tepatnya dihari ke sepuluh kelahiran bayiku, ASI ku mulai lancar. Payudaraku memberat, bahkan ASI nya sampai membasahi baju. Karena ASI nya banyak, baru menyusu sebentar, bayiku sudah terlihat kenyang. Dan ini mengurangi derita puting susuku.
Karena perutnya kenyang pula, bayiku jadi mudah tertidur tanpa harus menggendongnya kesana kemari. Daun katuk benar-benar meringankan deritaku :)
Tentang daun katuk:
Katuk yang memiliki nama latin sauropus androgynus merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di Asia Tenggara. Daun katuk dikenal memiliki manfaat untuk melancarkan air susu ibu (ASI).
Zat-zat yang terkandung pada daun katuk meliputi : protein hampir 7%, serat kasar 19%, vitamin K selain pro-vitamin A (beta-karotena), B, dan C. Mineral yang terdapat pada daun katuk meliputi kalsium (hingga 2,8%), besi, fosfor dan magnesium.
Daun katuk yang memiliki warna hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi ini, memiliki kandungan papavirena, yaitu suatu alkaloid yang juga terdapat pada candu (opium). Oleh karenanya mengkonsumsi daun katuk secara berlebihan bisa menyebabkan efek samping seperti keracunan papaverin.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Katuk
Sejak berkenalan dengan daun katuk, dikelahiran anakku yang ke dua dan ke tiga, aku hampir tidak memiliki masalah dengan ASI. ASI ku lancar, anakku pun tumbuh sehat dan cerdas :)
Deritaku semakin terasa jika bayiku menangis kehausan. Tak mungkin rasanya membiarkannya terus menangis. Dengan berat hati, kuputuskan untuk memberinya susu formula, meski ASI tetap aku berikan.
Kala menyusui, tidak hanya bayiku yang menangis, tapi aku juga. Tidak menyangka lidah bayi begitu "tajamnya" sampai puting susuku pecah-pecah. Sakitnya bukan kepalang ketika dihisap, terasa dari ujung kaki sampai tengkuk. Sedangkan bayiku menangis karena sedikitnya ASI yang keluar. Masya Allah, "nikmatnya" menjadi seorang ibu.
Itu pengalaman ku yang tak terlupakan ketika melahirkan anak pertama.
Sampai akhirnya budeku menyarankan, agar aku makan sayur daun katuk untuk melancarkan ASI. Budeku pula yang memetikkannya untukku. Dengan sigap, ibuku langsung membuatkan sayur bening daun katuk untuk aku makan.
Alhamdulillah, keesokan harinya tepatnya dihari ke sepuluh kelahiran bayiku, ASI ku mulai lancar. Payudaraku memberat, bahkan ASI nya sampai membasahi baju. Karena ASI nya banyak, baru menyusu sebentar, bayiku sudah terlihat kenyang. Dan ini mengurangi derita puting susuku.
Karena perutnya kenyang pula, bayiku jadi mudah tertidur tanpa harus menggendongnya kesana kemari. Daun katuk benar-benar meringankan deritaku :)
Tentang daun katuk:
Katuk yang memiliki nama latin sauropus androgynus merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di Asia Tenggara. Daun katuk dikenal memiliki manfaat untuk melancarkan air susu ibu (ASI).
Zat-zat yang terkandung pada daun katuk meliputi : protein hampir 7%, serat kasar 19%, vitamin K selain pro-vitamin A (beta-karotena), B, dan C. Mineral yang terdapat pada daun katuk meliputi kalsium (hingga 2,8%), besi, fosfor dan magnesium.
Daun katuk yang memiliki warna hijau gelap karena kadar klorofil yang tinggi ini, memiliki kandungan papavirena, yaitu suatu alkaloid yang juga terdapat pada candu (opium). Oleh karenanya mengkonsumsi daun katuk secara berlebihan bisa menyebabkan efek samping seperti keracunan papaverin.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Katuk
Sejak berkenalan dengan daun katuk, dikelahiran anakku yang ke dua dan ke tiga, aku hampir tidak memiliki masalah dengan ASI. ASI ku lancar, anakku pun tumbuh sehat dan cerdas :)
***
Memang betul daun katuk sangat besar manfaatnya. Berminat produk herbal dengan ekstrak daun katuk silahkan kunjungi: http://manfaatdaunkatuk.pusku.com/
BalasHapusmakasih sudah berkunjung :)
BalasHapus