Selasa, 23 Juli 2013

Musabaqah Hafidz Quran


 
 
Berbeda dengan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang merupakan lomba membaca Al Quran dengan dilagukan, Musabaqah Hafidz Quran (MHQ) adalah lomba hafalan surat yang ada dalam Al Quran.
 
Dan pada tanggal 13 Juli 2013 kemarin, liqo kami mengikuti lomba MHQ. Lomba ini adalah kali kedua yang kami ikuti, setelah MHQ yang pertama pada Ramadhan tahun lalu. Surat yang dilombakan adalah At Takwir yang merupakan salah satu surat yang ada di juz 30.
 
Persiapan mengikuti lomba  ini sudah kami lakukan jauh hari sebelumnya, dari mulai latihan, juga menyiapkan baju seragam yang akan dipakai. Kami agak kesulitan mengatur jadwal latihan, karena masing masing kami memiliki kesibukan. Ditambah waktu itu kami juga menjadi panitia sanlat di masjid Al Kautsar, yang harus berkali kali mengadakan rapat persiapan sanlat tersebut.

 
Alhasil latihan yang kami lakukan hanya intensif 3 hari menjelang hari lomba. Tapi tak apalah, rasanya kami cukup puas dan cukup siap mengikuti lomba (kepedean...ehm).  Di hari H pun kami berangkat dengan mantap, meski sedikit deg degan. Ada sedikit keyakinan bahwa kami akan menang lomba meski bukan juara satu (entah keyakinan dari mana ^_^).
 
Tapi, sebelum  lomba dimulai, panitia menjelaskan teknis lomba, bahwa nanti, selain peserta diminta menghafal secara bersamaan (pergrup), juga akan ada lemparan ayat yang harus kami lanjutkan satu persatu secara berurutan. Mendengar hal ini kami langsung down, karena belum pernah berlatih menyambung ayat. Latihan yang selama ini kami lakukan hanyalah berlatih nada dan kekompakan.
 
Akhirnya di lokasi lomba kami berlatih menyambung ayat, sambil menunggu giliran tampil. Kebetulan kami mendapat nomer urut 10, sehingga ada sedikit waktu untuk latihan. Dari yang awalnya merasa mantap mengikuti lomba, namun begitu mau tampil, kami merasa nggak siap dan tentu saja demam panggung.
 
Benar saja, ketika baru mulai sudah terjadi satu kesalahan. Di awal hafalan, kami tidak kompak, Bu Hosnita  membaca taawudz duluan tidak bareng dengan yang lain. Kesalahan berikutnya adalah Bu Eka yang ada disebelah kiriku salah ayat, akibatnya aku yang mau nerusin jadi bingung. Akhirnya juri meminta Bu Eka mengulang ayat.
 
Selanjutnya, kesalahan masih saja ada,  Bu Dahlia  keceplosan ngajarin aku yang lagi lupa, padahal sebelumnya juri sudah ngasih tau, bahwa kalau ada yang lupa temannya tidak boleh ngajarin, nanti nilainya akan dikurangi 5, dll.  Pokoknya seru!
 
yang tengah Bu Yanti loh, murobi kita :)
 
Meski kami banyak salahnya, tapi rasanya kami ikhlas ikhlas saja. Makanya begitu keluar dari ruangan lomba kami tertawa cekikikan (dasar emak emak). Ya sudahlah, apa mau dikata, yang penting kami sudah berusaha sebaikmungkin untuk mengikuti lomba ini. Dan yang lebih penting, dengan mengikuti lomba, semakin bertambah kekompakkan diantara kami.
 
Walaupun disaat lomba banyak salahnya, tapi kami tetap penasaran dan ingin tahu siapa pemenangnya. Siapa tahu yang lain juga banyak salahnya dan kami bisa menang (uhuy).
 
Tapi harapan tinggal harapan, ketika panitia mengumumkan pemenang lomba, nama kelompok kami tidak disebutkan. Tidak sebagai juara tiga, dua apalagi satu, hiks hiks. Padahal menurut kabar, satu dari dua sponsor MHQ ini adalah Murabbi kami. Jadi sayang kalau yang menerima hadiah justru kelompok lain. Tapi yaaa itulah lomba, harus siap menang atau kalah walaupun tetap ada rasa kecewa.
 
Namun kami tidak patah semangat, mudah mudahan di MHQ tahun depan, kami bisa tampil lebih baik lagi.
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar