Kamis, 15 Agustus 2013

Berbagi Ta'jil di Stasiun Kereta

Semestinyan tulisan ini di up date pada bulan Juli 2013, tapi berhubung kemarin off line, jadi, tak apalah ditulis sekarang, daripada tidak sama sekali.
 
Tanggal 22 Juli 2013 kemarin, kami serempak membagikan ta'jil di tempat-tempat umum. Aku dan teman-teman mendapat amanah untuk membagikan ta'jil di stasiun KA Bojonggede. Dengan penuh semangat kami melaksanakankan tugas tersebut.
 
Lebih dari sepuluh orang berangkat ke stasiun dengan membawa kurang lebih 700 bungkus makanan. Satu bungkusnya terdiri dari lontong, gorengan, kue/kurma dan satu gelas air mineral.

 
Kami dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama bertugas di pintu utama stasiun Bojonggede. Sedangkan kelompok kedua bertugas di pintu berikutnya. Aku berada di pintu utama.
 
Pukul 17.30 wib, kami berangkat setelah beberapa jam sebelumnya kami mem packing makanan yang akan kami bagikan . Sesampainya di stasiun, makanan langsung kami tempatkan di teras stasiun yang menurut kami tempatnya cukup luas. Setelahnya, aku memasang banner untuk menunjukkan identitas kami.
 
Ketika banner belum selesai dipasang, tiba-tiba ada seorang petugas stasiun datang menghampiri dan menyapa kami.
 
"Sudah ada ijin belum?" Kata petugas tersebut tanpa basa basi.
 
"Sebentar ya Pak, saya tanyain dulu." Jawabku agak kaget, tidak menyangka akan ditanyai surat ijin.
 
Aku bergegas mencari Pak Fidel, atau bapak-bapak yang lain.
 
Karena ini hanya aksi sosial yang hanya membutuhkan waktu sebentar, sepertinya pihak kami tidak mempersiapkan surat ijin. Lagipula beberapa hari sebelumnya  Bu Erna dkk, juga mengadakan aksi serupa di stasiun ini, dan mereka tidak ditanya macam-macam. Bahkan dengan leluasa Bu Erna bisa masuk kedalam stasiun setelah sebelumnya membagi makanan ta'jil kepada semua petugas stasiun yang berjaga hari itu.
 
Tidak hanya membagikan makanan, Bu Erna bahkan "woro-woro" dengan menggunakan toa. Agak sedikit heran, kenapa sekarang kami dilarang.
 
Lantas Bu Eka berinisiatif membagikan makanan kepada para petugas, tapi mereka menolak. Mereka tidak tahu kalau lontong bikinan Bu Nani itu enak banget (nggak nyambung :P ) Tidak hanya menolak, bahkan kami diminta memindahkan makanan yang kami bawa agar dibagikan dipinggir jalan raya saja.
 
Kami menolak permintaan mereka, dengan alasan, jika membagikannya di pinggir jalan raya, maka akan semakin menambah kemacetan jalan yang waktu itu sudah macet. Kami hanya memindahkan makanan diluar teras stasiun sambil berujar kepada petugas :
 
"Kami cuma sebentar Pak, paling lama tigapuluh menit."
 
Kami sudah mulai membagi-bagikan makanan ketika datang petugas yang lain, yang juga menyuruh kami meninggalkan stasiun. Kaciaaan deh. Mau berbuat baik aja susah banget ya.
 
Beruntung para tukang ojek yang mangkal disitu, membela kami dengan berteriak:
 
"Biarin...biarin...!!"
 
Akhirnya petugas pun pergi dan membiarkan kami membagi-bagikan makanan.

Keherana kami akan sikap petugas stasiun KA terjawab. Ternyata beberapa jam sebelum kami datang, di stasiun KA Bojonggede nyaris terjadi kekacauan. Penyebabnya adalah, belum terbiasanya para penumpang KA dengan sistem baru, yang baru beberapa bulan diberlakukan.

Mereka harus mengantri satu persatu untuk mengembalikan tiket. Padahal pada sistem  sebelumnya, begitu turun dari kereta, para penumpang bisa langsung berhamburan pulang, tanpa harus mengantri. Kondisi lelah membuat para penumpang jadi mudah emosi.

Pantas saja petugas stasiun bersikap sangat tidak ramah kepada kami. Mungkin mereka khawatir, keberadaan kami akan semakin menambah panas suasana.

***

Ketika adzan maghrib berkumandang, kami telah selesai membagikan makanan yang kami bawa. Alhamdulillah, senang sekali rasanya bisa berbagi. Tidak semua orang mau kami beri kue, ada beberapa yang menolak. Tapi sebagian besar sangat antusias dan berterimakasih menerima kue dari kami

Selesai melaksanakan tugas, kamipun berbuka puasa ditempat itu juga, dengan makanan yang sama seperti yang kami bagikan. Sebelum pulang kami sempatkan diri untuk berfoto bersama :)
 
 
 narsis dulu, biarpun gelap-gelapan
 
 
 
 
 
 
 
 
 


2 komentar: