Rabu, 01 Oktober 2014

Kisah Dibalik Pisang Bakar Saus Vla



  pisang bakar dengan saus vla rasa coklat

Vla biasanya disajikan sebagai pelengkap puding agar lebih nikmat. Namun karena sesuatu hal, kali ini aku menggunakan vla sebagai saus pisang bakar.

Awalnya, aku berniat membeli dua bungkus puding instan rasa coklat di minimarket Indomaret. Ternyata aku salah ambil, yang aku ambil bukan puding, tapi dua bungkus vla dengan merk My Vla.


Aku baru menyadarinya ketika barada didepan kasir. Spontan aku meminta dua bungkus vla tersebut, untuk ditukar dengan puding. Tapi kasir melarang dengan mengatakan bahwa barang tidak bisa ditukar karena sudah di scan. Loh, kok bisa begitu? Saya masih berdiri disini loh, Mbak, struknya aja belum dicetak, masa sih, barang nggak bisa ditukar?  Aku memprotes. (kompres jidat)

Kasir beralasan bahwa peraturan sekarang memang seperti itu. Aku yang sedikit kesal, agak curiga, sepertinya kasir dihadapanku ini orang baru yang belum bisa menguasai mesin kasir.

Disupermarket aja, barang yang sudah dibeli masih bisa ditukar dengan catatan tidak boleh lebih dari satu hari, dan masih ada struknya. Bener-bener nggak profesional!  Aku membathin. (kompres jidat lagi)

Meski kesal akhirnya aku mengalah juga. Namun aku sudah tidak tertarik lagi untuk membeli puding, mood ku sudah hilang. Selesai membayar, aku berlalu pulang. Tidak lagi kuhiraukan basa basi sang kasir yang biasa ia ucapkan kepada setiap pelanggan.

Tapi baiklah...berdamai dengan masalah, itu yang harus aku lakukan. Toh, hanya tentang dua bungkus vla. (kompres jidatnya berhasil) Mungkin fla bisa dipakai untuk kue lain, pikirku.

Sampai suatu saat, aku melihat pisang uli yang kelihatannya sudah masak ditukang sayur. Mendadak aku jadi teringat dengan vla yang tidak sengaja ku beli itu. Daya kreasiku pun bekerja. Sepertinya enak kalau pisang uli dipanggang, kemudian dikucur  dengan vla sebagai sausnya.

Tanpa menunda lagi, aku segera mempraktekkan resep khayalanku itu. Dan ternyata, rasanya enak! Rasa manis dan kenyal dari pisang, dipadu dengan rasa vla yang manis jambu, tapi lembut dimulut. Wow...yummy....



Enaknya menikmati pisang bakar saus vla, sedikit mengobati kekecewaanku akibat tidak bisa menukar vla dengan puding. Nggak apa-apa lah yang penting vla nya tidak mubadzir, dan kalau belanja lagi, aku harus lebih teliti, agar tidak salah mengambil belanjaan.[SK]









2 komentar:

  1. kekesalannya berbuah manis ya mak hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mak, daripada asem terus, mendingan dibawa manis hehe...

      Hapus