Memiliki kebiasaan mabok perjalanan memang sangat tidak menyenangkan, selain mengganggu kenyamanan, juga membuat kita tidak bisa menikmati perjalan tersebut.
Anakku Helmi merupakan salah satu anak yg memiliki kebiasaan tidak mengenakkan itu. Setiap kali kami akan melakukan perjalanan baik jarak dekat apalagi jauh, Helmi lah yg paling susah dinegosiasi.
Dia selalu merengngek agar kami naik kereta saja, padahal tidak semua tempat yg akan kami kunjungi bisa ditempuh dg kereta api, kalaupun bisa kami tetap harus menyambungnya dg kendaraan lain semisal taksi atau angkot.
Karena itu dia selalu merengek agar ada yg tinggal dan menemaninya di rumah sehingga ia tidak usah ikut.
Merepotkan memang karena kami tidak selalu bisa menuruti keinginannya.
"Minum obat aja biar nggak mabok!" Saran inilah yg sering aku dengar dari teman yg tahu kebiasaan Helmi.
Tanpa disarankan pun kami sudah memberinya berbagai macam obat anti mabok, tapi entah kenapa semua obat yg kami coba tidak ada yg berhasil satupun.
Sepanjang perjalanan Helmi tetap muntah dan muntah, tiap kali ada belokan langsung berrrr....kasihan sekali melihatnya sepertinya ia sangat tersiksa dg kebiasaannya itu, Helmi memang memiliki bawaan alergi perut.
Sampai menjelang mudik kemarin Mbah Kakung menyarankan agar perut Helmi tepatnya di daerah puser, diberi tembakau yg ada pada rokok Djie sam soe, kemudian ditutup dg salonpas.
Kami yg sudah sering mencoba berbagai macam cara dan gatot alias gagal total, tidak terlalu hirau dg saran Mbah Kakung.
Kami hanya memberi Helmi antangin anak karena cara ini belum dicoba sebelumnya, tapi ternyata cara ini pun gagal, Helmi tetap muntah dan muntah.
Akhirnya ketika hendak kembali ke Jakarta usai libur lebaran, Mbah Kakung dg sedikikt memaksa menyuruh kami agar mengikuti saran beliau, yaitu menutup puser Helmi dg tembakau dari rokok djie sam soe dan salonpas.
Tanpa disangka ternyata cara ini berhasil !
Sepanjang perjalanan dari Pemalang-Bojonggede Helmi tidak memuntahkan isi perutnya seperti biasa, dia terlihat segar bugar.
Alhamdulillah....ternyata memang penting mendengarkan saran dari orang tua. Cara ini juga pernah dicoba oleh ponakan Mbah Kakung yg memiliki masalah sama seperti Helmi yaitu alergi perut, dan berhasil.
Mudah-mudahan kisahku kali ini bisa menginspirasi pembaca yg memiliki masalah serupa.
Tanpa disarankan pun kami sudah memberinya berbagai macam obat anti mabok, tapi entah kenapa semua obat yg kami coba tidak ada yg berhasil satupun.
Sepanjang perjalanan Helmi tetap muntah dan muntah, tiap kali ada belokan langsung berrrr....kasihan sekali melihatnya sepertinya ia sangat tersiksa dg kebiasaannya itu, Helmi memang memiliki bawaan alergi perut.
Sampai menjelang mudik kemarin Mbah Kakung menyarankan agar perut Helmi tepatnya di daerah puser, diberi tembakau yg ada pada rokok Djie sam soe, kemudian ditutup dg salonpas.
Kami yg sudah sering mencoba berbagai macam cara dan gatot alias gagal total, tidak terlalu hirau dg saran Mbah Kakung.
Kami hanya memberi Helmi antangin anak karena cara ini belum dicoba sebelumnya, tapi ternyata cara ini pun gagal, Helmi tetap muntah dan muntah.
Akhirnya ketika hendak kembali ke Jakarta usai libur lebaran, Mbah Kakung dg sedikikt memaksa menyuruh kami agar mengikuti saran beliau, yaitu menutup puser Helmi dg tembakau dari rokok djie sam soe dan salonpas.
Tanpa disangka ternyata cara ini berhasil !
Sepanjang perjalanan dari Pemalang-Bojonggede Helmi tidak memuntahkan isi perutnya seperti biasa, dia terlihat segar bugar.
Alhamdulillah....ternyata memang penting mendengarkan saran dari orang tua. Cara ini juga pernah dicoba oleh ponakan Mbah Kakung yg memiliki masalah sama seperti Helmi yaitu alergi perut, dan berhasil.
Mudah-mudahan kisahku kali ini bisa menginspirasi pembaca yg memiliki masalah serupa.
oh itu kayak tante sy, tp gak pk tembakau.. hanya cukup pk salonpas aja.. dan selalu berhasil.. :)
BalasHapus@ ke2nai : memang betul, tp untk anak sy agak beda di tambh tembakau baru manjur...:)
BalasHapusWah, baru tau nih...mantap mbak tipsnya! Makasih ya!
BalasHapussama2...mksh kunjungannya...:)
Hapus