Minggu, 06 Januari 2013

Seputar Musim Penghujan

 
Jam di sudut kiri bawah notebook ku, menunjukkan angka 14.13 wib, tapi sedari pagi aku belum juga mandi. Apa pasal? Udara dingin menyelimuti Bojonggede, akibat sedari Isya tadi malam, hingga saat ini, hujan masih setia mengguyur, hanya beberapa saat berhenti, kemudian hujan lagi.
 
Intensitas hujan saat ini, memang sedang banyak-banyaknya. Untuk para ibu, bersiaplah, karena kita akan memasuki saat, dimana sulit untuk menjemur baju dan juga susah beraktifitas di luar rumah. Tapi tentu saja ini bukanlah masalah yang berarti, karena tiap tahun kondisi ini berulang dan kita bisa mengatasinya.
 
Sedikit merepotkan jika kita memiliki bayi, terkadang sampai kehabisan popok ataupun celana. Tapi itupun tida perlu merasa khawatir, karena ada popok instan yang siap pakai, tinggal memakaikannya, jika sudah penuh, ganti yang baru tanpa harus dicuci dan menunggunya sampai kering.

 
Yang harus extra hati-hati adalah menjaga kesehatan. Biasanya diudara dingin seperti ini, kita lebih suka makan makanan yang pedas, serta goreng-goreng. Sementara banyak minum air putih, sepertinya agak enggan karena udara dingin membuat kita tidak merasa haus. Akibatnya tubuh kurang cairan dan berikutnya kita menderita panas dalam. 
 
Minum air putih minimal 2 liter atau 8 gelas sehari, sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan. Terpenuhinya kebutuhan air bagi tubuh kita, akan membuat proses metabolisme tubuh menjadi lancar, sehingga daya tahan tubuh kita terhadap berbagai macam penyakit yang biasanya bergentayangan dimusim hujan pun lebih kuat.
 
Untuk daerah langganan banjir seperti Jakarta, lebih ekstra hati-hati. Harus selalu siap siaga manjaga harta terutama nyawa, dari bahaya banjir yang bisa datang tiba-tiba. Jika di Bojonggede turun hujan berkepanjangan, biasanya aku membuat status di FB untuk mengingatkan teman-taman yang ada di Jakarta. Karena jika di daerah Bogor hujan semalaman, biasanya keesokan harinya Jakarta banjir.
 
Meski kami warga Bogor tidak pernah mengirim banjir ke Jakarta, tapi tiap kali banjir, mereka selalu mengatakan "banjir kiriman dari Bogor". Yah...ini karena letak geografis Jakarta lebih rendah dari Bogor, jadi setiap kali di Bogor hujan deras, maka secara otomatis, air akan mengalir ke Jakarta.
 
                                                           ***
 
Semoga tiap tetes hujan adalah rahmat dari Allah, kalaupun terjadi banjir, mudah-mudahan itu bukanlah bencana besar buat kita...aamiin.
 
 
*image from here

 

2 komentar:

  1. Hujaaan...!
    Belakangan amat menikmati turunnya hujan. Sekalipun saat sedang berboncengan dengan suami dan tiba2 hujan turun. Membawa sensasi sendiri, berteduh atau menerabas hujan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget mak, kalau udah niat keluar, biar hujan tetep asyik-asyik aja :)

      Hapus