Jumat, 01 Mei 2015

Waspadai Kejahatan di Minimarket

      Mungkin sebagian orang berfikir bahwa berbelanja diminimarket itu aman dan nyaman. Tempatnya bersih, sejuk, barang-barangnya sudah terjamin kwalitasnya, harganya nggak dimainin, dan lain-lain. Tapi  kenyataan tidak seindah harapan. 


      Banyak hal-hal "buruk" terjadi diminimarket. Kok, tahu? Ya, aku tahu karena mengalaminya sendiri. Tidak hanya sekali tapi beberapa kali. Yang pertama adalah tentang harga yang berbeda antara harga di rak dengan harga distruk.  Beberapa kali aku dan suami menjumpai kesalahan ini, sampai akhirnya suatu hari ketika aku kembali berbelanja diminimarket tersebut, aku menulis semua harga barang yang aku beli dan aku cocokkan dengan harga distruk begitu aku menerimanya dari kasir. Disitu aku langsung komplain. Sambil memohon maaf kasir mengembalikan selisih uang yang sudah aku bayarkan. Kisahnya sudah pernah aku tuliskan disini.

       Alhamdulillah semenjak peristiwa itu, aku tidak lagi mendapati harga yang berbeda antara harga dirak dan distruk. Apakah masalah selesai? Tidak. Aku menemui hal "buruk" yang lain. Suatu hari anakku membeli beberapa bungkus mie instan. Sesampainya dirumah, mie instan tersebut langsung dimasaknya. Anakku memang sudah terbiasa memasak mie instan sendiri. Setelah anak-anak selesai makan mie instan, sekarang giliran abinya. Seperti biasa, karena abinya seorang yang teliti, sebelum membuka bungkusnya, abi melihat dulu tanggal kadaluarsanya. Ternyata benar, mie tersebut sudah kadaluarsa! Subhanallah...barang sudah kadaluarsa masih dijual. Beruntung anak-anakku tidak keracunan. Hal ini membuat kami curiga, jangan-jangan bukan hanya mie instan saja yang kadaluarsa, tapi barang belanjaan yang lain juga ada yang kadaluarsa.

       Selain kesalahan minimarket, disisi lain aku juga merasa bersalah kenapa tidak diteliti sebelumnya. Aku terlalu percaya bahwa barang-barang yang dijual diminimarket semuanya bagus dan nggak mungkin ada yang sudah kadaluarsa. Ok, baik, sebuah pelajaran yang bisa diambil hikmanya.  Mudah-mudahan setelah ini aku jadi lebih teliti.

         Dua kali kecewa dengan pelayanan minimarket, membuatku malas berbelanja. Aku lebih banyak berbelanja diwarung dekat rumahku yang ternyata harganya lebih murah dibanding dengan minimarket. Aku sedikit menyesal, kenapa nggak dari dulu berbelanja di warung tetangga, lebih mengutamakan pemodal kecil daripada memberi untung kepada pemodal besar, yang ternyata pelayanannya justru mengecewakan?  Mulai saat itu, untuk memenuhi kebutuhan bulananku aku lebih banyak berbelanja diwarung tetangga. Hanya beberapa barang saja yang memang tidak tersedia, yang aku beli diminimarket.

           Dengan hanya berbelanja sedikit barang, apakah aku tidak pernah lagi melihat keburukkan di minimarket? Tidak. Masih ada saja hal buruk yang aku temui. Sepertinya aku ditakdirkan untuk melihat keburukkan, agar aku dapat kesempatan untuk memperbaikinya.

      Suatu hari aku berbelanja beberapa barang. Sesampainya dikasir, aku pun membayar sejumlah uang yang tertera distruk. Sebelum aku membayar, kasir menjelaskan bahwa ada barang yang tidak termasuk belanjaan saya yaitu sania refill 2lt. Kemudian kasir memberi tanda lingkaran, seolah-olah ini adalah kesalahan cetak. Aku mengangguk tanpa curiga.



       Namun, sesampainya dirumah aku bertanya-tanya dalam hati, kenapa tadi ada kesalahan cetak segala ya? Iseng-iseng aku hitung total jumlah uang yang ada distruk. Ternyata kecurigaan ku benar. Aku sudah membayar sebanyak Rp 138.200. Jumlah itu termasuk harga sania 2lt  Rp 24.500 yang tidak aku beli. Waktu kasir menjelaskan dan memberi tanda lingkaran, aku pikir total uang yang aku bayar tidak termasuk sania karena itu hanya salah cetak. Itu artinya uang ku keambil sebanyak Rp 24.500.

      Awalnya aku mengikhlaskan, toh bukan jumlah yang besar, pikirku. Tapi aku kembali berpikir jika hal ini dibiarkan, akan ada banyak orang yang uangnya diambil dengan cara seperti itu. Dan ini adalah sebuah kemungkaran yang membuatku berdosa  jika membiarkannya. Akhirnya aku mengambil jalan tengah, aku tidak akan kompain hari ini, tapi nanti saja jika aku berbelanja lagi dan mendapatkan perlakuan serupa. Untuk sementara, struk ini aku simpan setelah sebelumnya aku foto.

        Bebarapa hari kemudian aku kembali berbelanja diminimarket tersebut. Kali ini aku berbelanja siang hari sekitar jam 10, tidak sore hari seperti sebelumnya. Struk belanja sudah aku siapkan untuk aku tunjukkan pada kasir. Tapi ternyata kasir yang bertugas disiang hari berbeda dengan kasir yang dulu melayaniku. Setelah selesai membayar, aku memeriksa struk sambil bertanya "sturknya udah bener, kan?" Kasir menjawab "Diperiksa aja bu."  Setelah aku teliti, sepertinya memang tidak ada yang aneh. Beda orang beda pula sifatnya, aku mengambil kesimpulan. Kemudian aku menjelaskan kenapa aku bertanya tentang struk. Aku ceritakan hal yang aku alami diminimarket ini beberapa hari sebelumnya. Sampai akhirnya ada seorang lelaki rekan dari kasir, mendekatiku dan bertanya tentang masalahku. Kemudian ia menjelaskan bahwa kasir yang aku maksud, bertugas di sift dua. Sore hari nanti ia baru datang. Aku diminta untuk meninggalkan struk "bermasalah" tersebut disertai nama dan nomer hape, untuk ditunjukkan pada kasir agar ia ingat duduk perkaranya. Awalnya aku keberatan, aku mengatakan bahwa ini adalah bukti yang aku miliki. Tapi akhirnya aku menyerahkannya, setelah terlebih dulu mengatakan bahwa aku punya foto struk ini.

        Malam hari sekitar jam 21.30 ada nomer tidak dikenal menelepon ku. Setelah aku angkat, terdengar suara perempuan yang mengaku dari ****mart. Ketika aku tanya siapa namanya ia tidak mau menyebutkan. Kemudian ia menjelaskan tentang struk "bermasalah" itu. Menurutnya ia hanya menumpang sania refill distrukku, dan ia minta maaf (bahkan memohon) padaku. Aku tidak paham apa yang disebut menumpang, yang aku tahu, aku membayar barang yang tidak aku beli. Terus kemana larinya uang itu?

         Kasir yang tidak mau menyebut namanya itu, berulangkali memohon maaf dan mengatakan bahwa ia bersedia mengganti uangku. Ia juga memohon agar masalah ini tidak diperpanjang. Aku katakan bahwa aku tidak menginginkan uangku dikembalikan, aku hanya minta agar hal serupa tidak di ulangi. Kalau sampai diulangi, baru aku akan mengadukan pada atasannya. Kataku sedikit mengancam. Ia pun kembali memohon maaf dengan nada ketakutan. 

           Banyak kejanggalan yang terjadi diminimarket, semoga ini membuat kita lebih waspada ketika berbelanja.



   

     




28 komentar:

  1. harus waspada lagi nih. ohya, saya juga suka belanja di warung sebelah rumah mak, hitung2 ikut melariskan warung tetangga

    BalasHapus
  2. Iya Mak, lebih baik memang berbelanja dipedagang kecil :)

    BalasHapus
  3. Memang sering terjadi kejadian ga enak saat belanja di ****mart itu lho Mak Sri *pengalaman pribadi

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul Mak, lebih enak belanja diwarung tetangga.

      Hapus
  4. Wah pelajaran banget nih.
    saya sendiri kalau masalah kadaluarsa masih kadang ngecek. nah kalau masalah perbedaan harga memang pernah nemuin, tp suka bodo amat aja.. hahah

    nice share mba.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. awalnya saya juga ngikhlasin, tapi karena keseringan akhirnya komplen juga :)

      Hapus
  5. kejadian harga di rak beda dangan di struk sering banget tuh, ibu saya di rumah sering ngomel dengan yang gituan, ternyata memang banyak minimarket yang gitu y mak ckckckkckcccck

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mak, memang banyak. kalau nggak teliti bakalan kecewa.

      Hapus
  6. Saya punya pengalaman serupa mbak, di mall besar malah. Nggak tahu juga itu sengaja atau tidak. Dan saya telpon langsung malam itu juga, trus saya diminta datang dan diberi ganti kerugian. Mereka sih pelayanan pengaduan konsumen bagus, tapi kan sebisa mungkin bisa dihindari agar tak mengecewakan konsumen ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak betul. walaupun diganti, tapi malas juga ya, kalau tiap kali belanja harus komplain.

      Hapus
  7. Sy termasuk jarang ke minimarket Mak, apalagi ke yg 'itu'. Mending di warung kelontong atau pasar. Tapi pernah beli es krim di 'situ', selisih harganya lumayan, lebih mahal dr harga di tempat lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang sebaiknya begitu mak, lebih mengutamakan pemodal kecil :)

      Hapus
  8. Mak, sblm resign, aku pernah bekerja di salah satu retail terbesar di Indonesia ( kantor pusatnya ). Kalau soal perbedaan harga antara di rak dan di kasir ( harga discan berdasarkan barcode), kalau kasir tidak tahu ada perbedaan harga, berarti harga yang di rak blm diupdate oleh pihak manajemen tokonya (termasuk divisi kasir toko tsb)..Soalnya harga di mesin kasir biasanya diupdate oleh pihak IT. Jadi seharusnya harga di rak langsung diganti oleh manajemen toko. Makanya kalo di retail tempat aku bekerja, kalo ada perbedaan harga, kita bayar dulu di kasir kemudian ke customer service untuk dikembalikan kelebihan bayarnya (aku ngalamin sendiri ). Nah kalo kasus emak di sini di minimarket, memang kewajiban kasir untuk mengembalikan kelebihan bayarnya krn tidak mempunyai customer service.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayangnya nggak cuma perbedaan harga aja yg jadi masalah ya Mak, barang kadaluarsa dan juga kasir yg "numpang struk" itu juga bikin hati kesel :(

      Hapus
  9. Selain kejadian "200perak-nya boleh disumbangin", memang kejadian kaya gini bikin cegek dan malas yah Mak :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mak, krn nggak mungkin juga tiap belanja kita komplen :(

      Hapus
  10. aaaah, kobisa sih mba, serba aneh ya. kalo sering gitu adukan aja. tapi kasian juga ya sampe memohon2 gitu. pernah juga saya harga di rak ga sesuai dengan di struk tp kayanya karena belum diberes2in..tapi jadinya ingin lebih teliti lagi kalo belanja

    BalasHapus
    Balasan
    1. mudah2an sih, tanpa diadukkan udah jera Mak :)

      Hapus
  11. memang harus waspada dengan kesalahan seperti itu :).. memang marak sekarang seperti itu :( sangat disayangkan sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, mudah2an tulisan ini membuat kita semakin waspada.

      Hapus
  12. Mama ku pernah belik minuman soda berukuran besar buat aku yang sakit karena PMS, Mbak.. Karena aku lumayan sukak cek tanggal kadaluarsa, jadi ketauan deh kalok minumannya uda expired.. :( Akhirnya Mama datengin mini marketnya lagi trus digantiin sama karyawan sana..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang begini kan, bahaya salah-salah bisa keracunan :(

      Hapus
  13. Astaga .. kasirnya mau numpang?

    Padahal kalo mau niat beli kan bisa beli sendiri, gak perlu numpang di struk orang ya Mak ...

    Di sebelah rumah saya juga ada warung, akhir2 ini saya malah lebih sering belanjanya di warung sebelah, Mak. Harganya pun murah, malah ada yang bersaing.

    Mudah2an gak kejadian lagi ya Mak. Eh tapi bagus juga lho si kasir itu mau mengakui perbuatannya, gak diam2 begitu saja. kalo dia mau diam2 bisa juga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mak, mendingan belanja diwarung kecil :)

      Hapus
  14. Wah modus baru ini yah mba? kalo dlu harga di stroke sma harga yang di pasang beda, sekarang modenya kayak gni. harus hati-hati lagi nih

    BalasHapus
  15. aku tipe yg kalo blnja jg jrg periksa struk mba.. apa jgn2 prnh diginiin jg ya.. soalnya jujur aja males meriksa struk lg, krn kalo blnja aku lbh suka sebulan sekai.. jdnya lgs segambreng bnyk gitu... aku aja kdg ga inget udh beli apa aja -__-.

    BalasHapus
    Balasan
    1. awalnya saya juga begitu, pas ketahuan ada harga yang beda, jadi lebih teliti :)

      Hapus