Rabu, 19 November 2014

Cerdas Berinvestasi Ala Emak


Menjadi ibu rumah tangga sekaligus seorang blogger, ternyata sangat menyenangkan. Mendapat kesempatan mengikuti Kelas Investasi Cerdas, sharing ilmu tentang investasi sekaligus mendapat modal awal secara cuma-cuma untuk belajar trading saham? Kenapa nggak?

Bersama komunitas Kumpulan Emak Blogger (KEB), aku mendapat kesempatan itu, yaitu mengikuti kelas Investasi Cerdas, di gedung Bursa Efek Indonesia. Training yang diadakan pada tanggal 25 Oktober 2014, digawangi oleh Bank Mandiri sekuritas, bekerja sama dengan IDX, KSEI dan KPEI.

Sekitar pukul tujuh pagi, aku berangkat dari rumah ditemani suami dan si kecil Yumna. Sejauh ini, aku memang tidak berani pergi jauh sendirian, disamping suami juga nggak tegaan. Sebenarnya, lokasi acara mudah dicari, karena gedung IDX itu kan, hanya ada dua di Indonesia, satu di Jakarta dan satunya lagi di Surabaya. Tapi karena aku nggak hafal Jakarta, jadi aku memerlukan guide. Beruntung suamiku adalah suami siaga, yang bersedia mengantarku kemana-mana.  Namun, mereka berdua hanya mengantarkan saja dan langsung pulang. Kasihan kalau harus menungguiku sampai selesai sore hari nanti.

Sampai di gedung IDX, pukul sembilanan. Suasana masih relatif sepi. Baru ada beberapa orang yaitu Rani Novariany, Aira Kimberly, Sitti Rasuna Wibawa (Una), Mbak Venus, dan yang lainnya. Kami memanfaatkan waktu yang ada, untuk beramah tamah, sambil menikmati snack dan berbagai macam minuman yang telah disediakan.

                                          boleh ngopi, nyusu atau ngeteh :)

Disela-sela obrolan, kami disodori form oleh pihak Mandiri Sekuritas, yang harus kami isi. Dengan senang hati kami segera mengisi form tersebut. Gimana nggak senang, itu kan, form untuk membuka rekening mandiri sekuritas yang diberikan oleh bank Mandiri Sekuritas secara cuma-cuma. Dengan sejumlah dana yang ada, diharapkan kami akan segera mulai berinvestasi.


                                         semangat banget ngisi formnya :)
                                           
Mendekati jam 10.00, hampir semua peserta sudah hadir. Kami pun diminta memasuki ruangan, karena acara akan segera dimulai. Sesie pertama adalah sharing dengan narasumber utama Mas Deri dari Mandiri Sekuritas.




Menurut beliau, inveStasi itu terdiri dari tiga I.

1.Insaf yaitu insaf dari pola hidup konsumtif.
Jika kemarin-kemarin sering menghamburkan uang untuk membeli sesuatu yang tidak perlu, mulai sekarang, kebiasaan itu harus dirubah. Apalagi agama juga melarang kita bersikap boros, karena boros itu temannya syetan. Nggak mau, kan jadi temen syetan?

2.Irit atau menghemat pengeluaran.
Setiap wanita pasti hoby berbelanja, hal ini tidak masalah asalkan yang dibeli adalah hal-hal yang memang dibutuhkan. Tapi, sebagian wanita memiliki hoby mengkoleksi barang yang fungsinya sama, dalam jumlah banyak. Misalnya mengkoleksi jilbab yang jumlahnya sejumlah warna yang ada, bahkan lebih, karena satu jenis warna memiliki beberapa variasi yang berbeda. Demi penghematan, mengkoleksi barang dengan cara seperti ini sebaiknya dihentikan.

3. Investasi yaitu mulai berinvestasi.
Setelah insaf dan irit, barulah kita fokuskan dana kita untuk berinvestasi.

Investasi adalah pengelolaan suatu aset yang dapat memberikan hasil investasi dikemudian hari.
Masih menurut Mas Deri, investasi itu ibarat menanam sebuah pohon. Untuk mendapatkan hasil yang bagus, kita harus mengawalinya dengan memilih bibit yang bagus pula. Bibit tersebut harus senantiasa dipelihara agar akarnya kuat. Pada gilirannya, pohon investasi akan memberikan hasil terbaik seperti yang kita inginkan.

Ada beberapa jenis investasi yang bisa kita pilih. Namun, investasi yang ditekankan dalam kelas ini adalah investasi di pasar modal. Investasi di pasar modal adalah transaksi jual beli efek (surat berharga, contohnya saham) untuk memeperoleh keuntungan (capital gain dan deviden).

Kenapa investasi dipasar modal? 

Tahu kah anda, pasar modal Indonesia saat ini, sebagian besar dikuasai oleh investor asing, yaitu sebanyak 3/4 dari jumlah investor yang ada. Sisanya barulah orang Indonesia asli. Kebayang, kan, bagaimana kondisi pasar modal kita jika mereka beramai-ramai hengkang dan membawa dananya keluar negri? Kondisi perekonomian bisa kacau balau, pemirsah...PHK dimana-mana, dll. Serem kan?

Jadi, ada semacam kewajiban moral bagi kita, untuk memperkuat pasar modal Indonesia. Hal ini sejalan dengan anjuran Bapak Jusuf Kala baru-baru ini, agar kita berinvestasi di pasar modal, sehingga tidak hanya orang asing saja yang menanamkan modalnya di negeri kita tercinta.

Tujuan lainnya adalah, untuk mendapatkan keuntungan berupa deviden dan capital gain. Deviden merupakan keuntungan yang diberikan oleh perusahaan penerbit saham, sedangkan capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual, ketika melakukan trading saham. Meski belum mulai mempraktekan, namun sepertinya keuntungannya cukup lumayan. Kalau nggak, kenapa investor asing sangat berminat dengan pasar modal Indonesia? Betul nggak, betul nggak?

Tapi, ada hal yang tidak boleh dilupakan oleh seorang investor, yaitu do not greedy (jangan serakah). Seorang investor harus bijak dalam berinvestasi. Kita harus benar-benar paham apa tujuan dalam berinvestasi. Apakah untuk biaya pendidikan, dana pensiun, dll. Kita juga harus menentukan apakah akan berinvestasi secara short term atau long term atau gabungan antar keduanya. Selain itu, profil resiko juga harus kita kenali, karena hampir setiap jenis investasi memiliki resiko kerugian. Dan yang tidak kalah penting, dana yang digunakan untuk berivestasi adalah dana lebih. Jangan sampai kita berinvestasi dengan dana pinjaman. 

Nah, untuk memahami itu semua, kita harus banyak-banyak belajar. Bisa dengan membaca buku, mengikuti training bursa efek, bertanya kepada ahlinya atau orang yang sudah berpengalaman, bergabung di grup Mansek Investor Club, bisa juga dengan memfollow twitter @mandiri_olt yang akan memberikan berbagai informasi seputar investasi di pasar modal. Jangan lupa sering-seringlah berkunjung ke http://sekolahpasarmodal.idx.co.id/index.php  untuk mendapatkan info tentang sekolah pasar modal. Tidak perlu khawatir pemirsah, kita bisa mengikuti kelas ini tanpa dipungut biaya alias GRATIS!

Humor segar menjadi selingan pada pemaparan yang dilakukan oleh Mas Deri. Setelah sharing dirasa cukup, kami dipersilahkan untuk bertanya. Aku yang menyimpan unek-unek, tidak ingin melewatkan kesempatan ini.

Hal yang aku tanyakan adalah, apa perbedaan antara forex trading dengan trading saham? Dalam Islam, apakah hukum keduanya, halal atau haram?

Menurutku, kedua hal ini penting ditanyakan agar tidak ada keragu-raguan. Dan, apa jawaban narasumber? Ternyata forex trading dan trading saham adalah dua hal yang berbeda. Forex trading adalah aktifitas jual beli dolar yang secara syariah dilarang. Sedangkan trading saham adalah jual beli surat kepemilikan perusahaan. Dengan membeli surat kepemilikan perusahaan, berarti kita ikut memiliki perusahaan tersebut, sehingga kita berhak atas keuntungan yang didapat.


                                                        Mbak Vioni


Selain Mas Deri, Mbak Vioni (maaf Mbak, kalau salah ketik nama) juga ikut menjawab pertanyaan ku. Menurut Mbak Vioni yang mengaku sudah mempelajari tentang hukum berinvestasi di pasar modal, haram itu, jika perusahaan yang kita beli, memproduksi barang yang mengandung mudharat, mengandung unsur babi atau anjing dan jika perusahaan yang kita beli terkait dengan jual beli uang dan juga riba.

                                                     wanita hologram :)

Jawaban Mas Deri dan Mbak Vioni cukup memberikan pencerahan. Meski belum yakin seratus persen. Sampai akhirnya aku melihat seorang wanita berjilbab  pada dinding kaca dalam bentuk hologram. Wanita tersebut menjelaskan tentang kehalalan investasi di pasar modal. Dari wanita hologram inilah aku semakin yakin, bahwa berinvestasi di pasar modal itu hukumnya halal, asalkan perusahaan-perusahaan yang kita beli sahamnya, tercantum pada daftar efek syariah. Untuk lebih jelasnya, kita bisa membaca fatwa MUI nomor 80 tentang investasi pasar modal, yang dikeluarkan tahun 2011 disini.

Selain aku, beberapa peserta lain juga mengajukan pertanyaan. Sesie tanyajawab semakin memperjelas apa-apa yang sudah dipaparkan oleh Mas Deri.

Setelah sesie tanyajawab usai, kami break untuk isoma. Rasanya perut sudah keroncongan. Tapi tidak usah khawatir, makan siang sudah tersaji dan siap untuk di santap.

                                                          makan yuuk...

Pukul 01.30, kami kembali memasuki ruangan, untuk lanjut pada sesie praktek trading saham. Dengan menggunakan komputer yang tersedia, kami on line dengan membuka http://most.co.id



Yang menjadi narasumber pada sesie kedua ini adalah Mas Fath. Beliau memandu kami, bagaimana cara bertransaksi dibursa saham. Kami mengikutinya dengan seksama. Menurutku tidak terlalu sulit, hanya perlu pembiasaan saja. Yang sulit itu hanya masalah modal. Modal you know, modal! (Masalah klasik)

Tapi, nggak juga sih...karena pihak Mandiri Sekuritas sudah menyediakan dana bagi yang mengikuti kelas Investasi Cerdas hari ini. Lumayan lah, bisa untuk membeli saham sebanyak 1 atau 2 lot, tergantung harga saham yang dibeli. Aku menyebutnya sebagai dana belajar. Nanti, kalau sudah lihai dan paham tentang seluk beluk pasar modal, dananya bisa ditambah agar keuntungan yang kita dapat semakin besar. Dalam rangka menambah modal, aku bertekad akan menerapkan jurus-jurus berinvestasi yang diajarkan oleh Mas Dery yaitu "Jurus Tiga I"

Sambil menjelaskan cara bertansaksi, kami dipersilahkan untuk bertanya. Tidak ingin melewatkan kesempatan, aku kembali bertanya. Hal yang aku tanyakan adalah "Kapan waktu yang paling tepat untuk berbelanja saham? Apakah ketika harga saham sedang turun atau sedang mengalami capital lost karena murah, atau sebaliknya?

Waktu yang paling tepat untuk mebeli saham adalah, ketika harga saham baru merangkak naik. Dengan harapan harga saham kita juga akan ikut mengalami kenaikkan. Menurut Mas Fath, salah jika kita membeli saham pada saat saham tersebut sudah berada diposisi puncak, karena kesempatan kita untuk mendapatkan capital gain semakin kecil.

Ternyata, banyak bertanya itu ada baiknya. Selain jadi lebih paham, aku mendapat hadiah souvenir cantik, lho, berupa boneka kerbau, dompet dan pin IDX.


Pada sesie sharing, Mas Fath menceritakan pengalamannya ketika baru pertama kali berinvestasi di pasar modal.  Beliau mengalami kerugian yang cukup besar, akibat saham yang dibeli mengalami capital lost. Namun, seiring waktu beliau semakin tenang dalam menghadapi situasi apapun. Menurut beliau, naik turunnya harga saham tidak perlu terlalu dirisaukan. Selama perusahaannya bagus, maka nilai sahamnya akan terus bertambah.

Asumsi pasar yang berpengaruh pada naik turunnya harga saham, sangat terkait dengan rumor yang ada dimasyarakat dan juga situasi politik. Tapi, jika perusahaan yang kita beli adalah perusahaan yang memproduksi barang yang selalu dibutuhkan masyarakat, maka perusahaan tersebut akan terus bertumbuh.

So, jangan takut ya, berinvestasi di pasar modal, pemirsah! Berbekal pengetahuan yang cukup, niat yang baik serta fundamental yang kuat, ayo kita mulai!

Sebagai seorang ibu rumahtangga yang tidak ingin meninggalkan anak-anak untuk bekerja diluar rumah, tapi ingin memiliki penghasilan, investasi jenis ini bisa dicoba. Ada beberapa orang ibu rumahtangga yang boleh dikatakan sudah sukses dan sudah menikmati hasil dari berinvestasi di pasar modal, diantaranya adalah Mbak Venus, Mbak Ira dan Mbak Vioni. Berikut testimoninya. 

Mbak Venus : 
 "Setelah 2 tahun berinvestasi di pasar modal, aku bisa membayar cicilan rumah, cicilan     mobil, biaya anak sekolah, dll" 

Mbak Ira :
"Satu tahun melakukan trading saham, aku bisa membayar uang masuk SMP anakku, juga membeli beberapa keperluan"

Mbak Vioni :
"Asyiknya melakukan trading saham, membuat anakku Aan, tertarik melakukannya juga. Dan yang dibeli Aan adalah saham ultrajaya. Alasannya, karena Aan suka minum susu ultra"




Dipenghujung acara, kami dipersilahkan mengunjungi galeri sejarah IDX. Disitu kami bisa membaca tentang sejarah bursa efek, dari mulai berdirinya hingga sekarang. Disudut ruangan, disediakan tempat untuk bernarsis ria. Hasil jepretan bisa diedit dengan menambahkan back ground. Setelahnya, foto bisa langsung dikirim ke email masing-masing.


                                              
Acara ditutup dengan foto bersama, sebelum akhirnya kami kembali kerumah masing-masing.


  peserta kelas #investasicerdas bach 1





image dari : dokument pribadi, Aira Kimberly, Hani.s, Ranii Noviarny





  

8 komentar:

  1. wah asyik kayaknya bisa ikutan acara ini :D Salam kenal mak

    BalasHapus
  2. Mari belajar berinvestasi melalui ngeblog.. hehehe

    BalasHapus
  3. asyik juga acara nya meski agak harus benar2 serius soalnya berurusan dengan keuangan hehehe , mantap bu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngikutinnya memang harus penuh konsentrasi biar nggak ketinggalan.

      Hapus
  4. waaahhh...ini kan acara si Rani yg pulang kemalaman :D jadi kopdaran yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sekalian kopdaran, Rani ulangnya bareng saya karena sama2 arah Bogor :)

      Hapus