Rabu, 05 Juni 2013

Telitilah ketika Belanja di Minimarket

Dulu, ketika belanja di supermarket (dulu belum ada minimarket) kita selalu menjumpai barang2 yang dijual memiliki barcode dan harga masing2, satu barang satu barcode dan satu harga. Berbeda dengan sekarang. Saat ini barang2 yang dijual disupermarket/minimarket hanya memiliki satu harga untuk satu macam barang meskipun jumlahnya puluhan.
 
Misalnya, shampoo pantine yang jumlahnya banyak hanya memiliki satu harga yang diletakkan dietalase dimana shampoo pantine itu berada. Demikian juga barang belanjaan yang lain. Sebagai pembeli, awalnya aku percaya saja dengan harga2 yang tertera. Sampai suatu saat ketika suami membeli makanan ringan pesanan anak2, tanpa sengaja ia memperhatikan struk pembayaran. Ternyata harga yang tertera di struk, berbeda dengan harga yang ada dietalase, harga distruk lebih mahal. Suami memang orangnya serba teliti :p 

 
Akhirnya si Abi menanyakan pada kasir apa ini harganya salah? Kasir langsung mengecek harga makanan ringan tersebut, ternyata memang salah. Akhirnya harga disesuaikan dengan harga yang tertera dietalase. Kejadian ini berulang lebih dari tiga kali, kami tidak selalu komplain ke kasir.
 
Si Abi bisa dengan mudah melihat perbedaan harga, karena barang yang dibeli hanya sedikit. Sementara, kalau aku yang belanja biasanya untuk keperluan sebulan jadi lumayan banyak, nggak mungkinlah bisa ngecek harga satu persatu.
 
Tapi lama-lama agak ngganjel juga rasanya. Kalau satu barang beda harganya misal 1000, tigapuluh barang berarti 30.000 lumayan banyak kan? Memang aku nggak tau pasti apa semua barang harganya tidak sama? Uang 30.000 jika diminta untuk bayar infak mungkin ringan2 saja. Tapi kalau diambil dengan cara seperti itu?
 
Kejadian seperti ini sudah berulangkali kami alami pada dua minimarket dengan nama yang sama tapi beda tempat. Aku tidak tahu apakah di minimarket lain juga seperti itu. Sebenarnya kejadian seperti ini bisa saja dilaporkan ke yayasan perlindungan konsumen, tapi aku sangat berharap mudah2an hanya dengan komplain ke kasir mereka segera memperbaiki kesalahan dan tidak mengulanginya lagi tanpa perlu "ribut-ribut"  tapi sepertinya mereka tetap saja melakukan hal yang sama, entah apa tujuannya.
 
Untuk itulah aku menulis pengalaman ini untuk sekedar mengeluarkan unek-unek, juga untuk memperingatkan calon pembeli lain agar lebih teliti ketika berbelanja di minimarket.

12 komentar:

  1. Terima kasih mak untuk infonya, saya sendiri jarang banget tuh merhatiin, belanja trus ke kasir kemudian bayar, lain kali mesti lebih teliti lagi nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama2 mak, awalnya aku juga percaya aja.

      Hapus
  2. aku termasuk teliti klo mau beli sesuatu,, krn memang diajarkan ortu untuk teliti,
    pernah loh dulu kecolongan krn beli produk yg udah kadaluarsa
    salam kenal bun :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. emang harus teliti, kl gak kita sdri yg rugi
      salam kenal kembali :)

      Hapus
  3. suka sebel dan gak ikhlas ya kalau gini mah

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya, apalagi kl belanjanya banyak, mending dipinta uang scr langsung deh.

      Hapus
  4. nyebelin banget ya kalo kaya gitu. bener2 mesti dicek lagi nih sebelum keluar minimarketnya

    BalasHapus
  5. ya, memang sesekali harus di cek.

    BalasHapus
  6. Saya juga sering menemukannya loh Bu. Makanya saya meminimalkan beli sesuatu di supermarket. Sebab jika semua berbondong ke supermarket,kasihan kan pasar tradisional dan toko kecil?

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul banget Bang Haji #eh..
      makasih kunjungannya.

      Hapus
  7. kesalahan system input data, atau apalah,
    tapi jangan lupa mba, belanja'a pakai keranjang alias jangan pakai plastik dari kasir, soalnya dukung gerakan go green :)

    BalasHapus
  8. go green? sama sprti templet blog ini, tapi kadang plastik perlu juga buat ngiket sampah atau keperluan lain :)

    BalasHapus