Jumat, 22 Mei 2015

Beras Plastik Bikin Galau


Gara-gara marak pemberitaan tentang beras plastik, semalam aku nggak nyenyak tidur. Nggak habis pikir, kok, ada ya, orang kreatif (baca curang) seperti itu, bisa bikin beras dari plastik? Yang meski tiruan, tapi hasilnya sangat mirip dengan aslinya, sulit dibedakan. 

Lamunanku pun berlanjut. Jangan-jangan tanpa sengaja aku dan keluargaku pernah makan beras plastik. Serem amat ya? Bisa-bisa diubuh kami sudah ada zat plastik, yang suatu saat akan menimbulkan berbagai macam penyakit. Naudzubillah mindzalik. Tapi...seingatku aku tidak pernah menemukan keanehan pada nasi yang selama ini aku masak. Semoga saja memang demikian (nenangin diri sebelum tidur).

Tidak habis pikir, seseorang yang memiliki kecerdasan dan kreatifitas yang tinggi, tapi memanmanfaatkannya untuk berbuat curang dan merugikan orang lain. Apa tidak ada rasa belas kasihan, membayangakan orang yang “menikmati” hasil karyanya terkena penyakit bahkan meninggal dunia? Issh...issh...iiiiiissshh... Duit memang membuat orang buta. Buta mata, buta hati.

Sebenarnya...kalau bukan plastik, temuan ini adalah sebuah karya yang cemerlang, menurutku. Misalnya bahan plastik (risin) diganti dengan rumput laut. Aku perhatikan banyak kapsul obat yang dibuat dari rumput laut, yang sepintas mirip plastik. Perpaduan antara kecanggihan teknologi dengan ilmu yang dimiliki pakar pangan, mungkin akan tercipta beras tiruan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, terutama untuk para  penderita penyakit tertentu khususnya diabetes. Karena beras tiruan bahan dasarnya  adalah ubi, yang memiliki kalori lebih rendah dibanding beras biasa. Kemudian dicetak dengan rumput laut yang kaya serat. Tapi ini hanya imajinasi ala emak yang masih membutuhkan pendapat para pakar. Harapanku, sih, suatu saat benar-benar akan ada beras tiruan, yang bermanfaat bagi kesehatan. Beras ini akan menjadi makanan alternatif, khususnya bagi orang yang tidak bisa mengkonsumsi beras asli.

Betwe, stok beras dirumah sepertinya hampir habis. Itu artinya beberapa hari lagi aku harus membeli beras untuk keperluan satu bulan seperti biasa. Ditengah santernya pemberitaan tentang beras plastik, tentu aku harus ekstra hati-hati dalam memilih. Apa aku harus memilih butir demi butir, untuk memastikan tidak ada sebutir pun beras plastik yang akan termakan? Galau.

11 komentar:

  1. aku jg ga ngerti sebenernya apa maksud di balik beras plastik ini mba... ada yg bilang ini kerjaan produsen lokal supaya org2 beralih k beras lokal, dan bukan impor...karena katanya ini dari china kan.. nth mana yg bener, apapun alasannya, kok bisa tega gitu sih nyebarin beras yg jelas2 bisa membahayakan org lain -__-

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama mbak, aku juga bingung apalagi sekarng isunya semakin ga jelas :(

      Hapus
    2. Saya setuju dengan analisis anda mbak. Alasannya atau motifnya kurang jelas, malah kesannya kurang kerjaan. kenapa beras ditambahi plastik. padahal harga plastik lebih mahal dari beras. Kalau motif pengalihan market seperti yang mbak sampaikan, hal itu mungkin ada benarnya.

      Hapus
  2. Ah, lagi heboh ni beritanya.
    bikin orang resah, kok tega banget bikin beras seperti itu untuk dijual ke orang-orang.
    pada nggak punya hati nurani deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener mba, jaman sekarang orang lebih mementingkan uang, ga peduli meskipun merugikan orang lain.

      Hapus
  3. yang aku bingung, bukannya plastik itu kalau dicuci ngambang ya? nah... disitu aku bingung.. apa plastiknya berisi semua jadi berat pas dicuci? lagipula... plastik kalau dimasak bukannya hancur ya? (hehhe inget penjual gorengan yang suka masukin kantong plastik biar gorengannya pada keras dan garing)..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya beras plastik dicampur sama yg asli, jadi ga kentara :)

      Hapus
  4. solusinya mungkin beli beras wangi ajah kali ya bund?

    btw salam kenal ya bunda :)

    BalasHapus
  5. ngeri ya, mak, mudah2an kita blom pernah makan beras plastik

    BalasHapus
  6. Saya benar-benar meragukan kalau berita beras plastik ini benar adanya. Dari segi kimia, plastik memiliki massa jenis yang lebih kecil dari beras, sehingga kalau dimasukkan air, beras plastik pasti sudah mangapung. Kalau beras plastik itu benar ada, maka untuk membuatnya empuk, perlu temperatur sekitar 300 derajat, sedangkan beras hanya perlu 100 derajat untuk bisa meleleh. Dari beberapa fakta, saya kurang yakin kalau beras plastik itu benar adanya..

    Oh ya, kunjungan pertama nihh. Salam kenal, saya tunggu kunjungan dan follow baliknya.. n_n

    BalasHapus