Menjalani rutinitas liqo sepekan sekali, ditambah dengan beberapa agenda tambahan disela-selanya terutama ketika ada hajatan besar semisal pilgub kemarin, lumayan membuat penat badan juga pikiran. Ingin rasanya membuang kejenuhan tersebut, dan menggantinya dengan semangat baru yang lebih fresh, agar lebih siap menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Untuk menghilangkan kejenuhan tersebut juga untuk mengeratkan tali ukhuwah diantara kami, kami sepakat untuk melakukan rihlah. Dan kami memutuskan untuk rihlah ke obyek wisata Taman Matahari.
Taman Matahari yang letaknya tidak terlalu jauh dari Bojonggede hanya sekitar satu jam perjalanan tanpa macet, rasanya cukup ideal untuk menjadi tempat rihlah. Dengan mempertimbangkan banyak hal, akhirnya kami sepakat untuk melakukan rihlah pada hari Jumat, 8 maret 2013.
Taman Matahari yang letaknya tidak terlalu jauh dari Bojonggede hanya sekitar satu jam perjalanan tanpa macet, rasanya cukup ideal untuk menjadi tempat rihlah. Dengan mempertimbangkan banyak hal, akhirnya kami sepakat untuk melakukan rihlah pada hari Jumat, 8 maret 2013.
Kami sengaja memilih hari Jumat untuk menghindari kemacetan dan kepadatan yang biasanya terjadi ditiap hari libur. Dan ternyata benar, perjalanan dari Bojonggede ke Taman Matahari dilalui dengan lancar jaya tanpa diwarnai kemacetan. Obyek wisatapun sangat lengang, sehingga kami puas menikmati wahana yang ada.
Kalau di hari Saptu-Minggu, jangan ditanya. Setiap wahana penuh sesak oleh pengunjung sehingga harus antri panjang untuk bisa menikmatinya. Bahkan untuk ke kamar mandipun ngantri pula. Selain lengang, tiket masukpun lebih murah dibandingkan dengan harga tiket dihari libur.
Sesampainya di Taman Matahari, kami mencari lokasi untuk menggelar tikar dan meletakkan bekal makanan yang kami bawa. Sementara kami makan, anak-anak mulai menikmati beberapa wahana yang ada, mereka terlihat sangat senang, meski sesekali merengek melihat banyaknya penjaja makanan dan mainan yang menawarkan dagangannya.
Sesampainya di Taman Matahari, kami mencari lokasi untuk menggelar tikar dan meletakkan bekal makanan yang kami bawa. Sementara kami makan, anak-anak mulai menikmati beberapa wahana yang ada, mereka terlihat sangat senang, meski sesekali merengek melihat banyaknya penjaja makanan dan mainan yang menawarkan dagangannya.
Setelah puas bermain, kami mengajak anak-anak untuk naik perahu naga yang ada di danau. Berputar mengelilingi danau, membuat anak-anak tampak senang. Selesai dengan perahu naga, kami berkeliling arena Taman Matahari menggunakan mobil yang bentuknya sudah dimodifikasi dengan aneka rupa bentuk binatang. Mobil tersebut sudah disediakan oleh pengelola obyek wisata secara gratis, kami hanya memeberi uang sukarela kepada pengemudinya. Terakhir sebelum pulang, kami menuruti kemauan anak-anak untuk berenang.
Hari sudah sore kira-kira pukul 16.00, setelah puas berenang dan menikmati beberapa wahana, kamipun mengajak anak-anak pulang.
Sebuah perjalanan yang menyenangkan yang diwarnai dengan haha...hihi, meski cukup melelahkan. Mudah-muadahan setelah rihlah ini, ukhuwah diantara kami semakin erat dan semangat kami kembali menyala, sehingga siap untuk menjalankan tugas-tugas selanjutnya.
*inet lola, gambar di up load menyusul*
Sebuah perjalanan yang menyenangkan yang diwarnai dengan haha...hihi, meski cukup melelahkan. Mudah-muadahan setelah rihlah ini, ukhuwah diantara kami semakin erat dan semangat kami kembali menyala, sehingga siap untuk menjalankan tugas-tugas selanjutnya.
*inet lola, gambar di up load menyusul*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar