Merasa tua tapi
bahagia? Mungkin terdengar aneh, tapi itulah yang kurasakan. Sebelumnya, diusia
tigapuluhan, aku lebih merasa sebagai wanita 20 an. Lagi-lagi terdengar aneh,
ya? Tapi menurut salah seorang teman, dengan merasa muda, maka kita akan
terlihat muda. Namun disisi lain, ada pertanyaan yang seringkali menggangguku.
Kalau aku selalu merasa muda, kapan aku akan bersikap dewasa?
Karena pertanyaan yang
mengganggu itulah, aku yang saat ini merasa tua, jadi merasa bahagia. Diusia
yang tidak lagi muda, aku merasa harus lebih bijak, bijak terhadap diriku
sendiri, terhadap anak, suami, teman, dan semua orang yang ada disekitarku.
Diusia ini, aku merasa
harus lebih fokus terhadap tujuan hidupku. Tujuan menjadi kaya, kah? Sukses
mengantarkan anak menjadi orang hebat, kah? Ah, sepertinya bukan itu. Kata
orang pintar, tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah. Mengabdi pada sang
pemberi kehidupan, pemilik dunia dan alam keabadian. Sepertinya, tujuan hidupku
terlihat tinggi mengawang-awang. Laksana bintang yang akan sulit diraih, bahkan
mungkin akan terasa panas seperti menggenggam bara api. Tapi...bismillah,
semoga yang kuasa meridhoi.
Hidup teratur, giat
berolah raga, menjaga pola makan, adalah bagian dari bijak terhadap diri
sendiri agar tubuh senantiasa sehat. Buatku ini sangat perlu, karena dengan
tubuh yang sehat ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Meski sejauh ini alhamdulillah
aku sehat-sehat saja dan tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti, tapi,
menjaga diri itu penting, agar diusia renta nanti masih bisa beribadah sebanyak
mungkin.
Ketika ditanya suami, apa
yang akan aku lakukan jika sudah tua nanti? Spontan aku menjawab, ingin
banyak-banyak beribadah, membaca Qur’an setiap hari, menghafalkannya sedikit
demi sedikit, berbagi ilmu didunia nyata juga maya, dan yang terakhir, melanjutkan
trading saham syariah. Loh, kok, trading saham? Ya, trading saham! Manusia
tidak akan lepas dari kebutuhan hidup meski sudah tua. Agar tidak menjadi beban
anak-anak apalagi orang lain, tentu aku harus punya penghasilan.
Dihari lahir yang
istimewa ini, tidak akan terasa istimewa jika tidak ada hadiah istimewa. Alhamdulillah,
hadiah istimewanya sudah aku dapatkan beberapa hari yang lalu. Meski tidak
tepat dihari H, tapi buatku ini adalah hadiah teristimewa. Dimuatnya tulisanku di leisure republika adalah hadiah istimewa itu. Semoga ini bukan menjadi yang
pertama juga yang terakhir (kalimat Mak Haya). Semoga kedepan tulisan-tulisanku
akan kembali dimuat dimedia massa.
Itulah secuil harapanku
dihari milad ini. Semoga semua yang aku cita-citakan kelak akan terwujud
menjadi nyata...aamiin YRA.
Kalau lihat fotonya dirimu belum tua2 amat mak. Masih kelihatan kinyis2 :D
BalasHapusHehe...makasih Mak :)
Hapus