Jumat, 09 Januari 2015

Mengecat Rumah Itu Mudah

Anak-anak libur 2 pekan, suami libur delapan hari meski nggak nyambung. Wow, liburan yang cukup panjang. Asyik kumpul-kumpul dengan keluarga ternyata bikin males buka lapi. Dan baru hari ini aku maksain diri untuk menulis.

Hai, hai, hai...Alhamdulillah, liburan kemarin cukup berkesan. Meski lebih banyak beraktifitas didalam rumah karena hari-hari diwarnai hujan. Bahkan tiket liburan ke Gumati Water Park yang sudah jauh-jauh hari aku beli, tidak jadi kami pakai. Bagaimana mau main air, kalau didalam rumah saja kami kedinginan? Beruntung batas akhir pemakaian tiket masih satu tahun, yaitu Desember 2015. Jadi masih bisa disimpan untuk dipakai sewaktu-waktu jika sudah sempet.

Kami pun lebih banyak berdiam didalam rumah, layaknya beruang yang sedang hibernasi dimusim dingin :P


Abi libur panjang? Wah, jarang-jarang, nih. Enaknya ngapain, ya, biar liburannya bermanfaat? Oiya, ngecat rumah. Begitulah kira-kira ide mengecat rumah muncul.

Kami memang jarang sekali mengecat rumah, tidak seperti Mbah Kakung dikampung halaman, yang mengecat rumah hampir tiap menjelang lebaran. Sedangkan kami? Terakhir ngecat rumah entah tahun berapa (sangkin lamanya sampai lupa). Bukan kami tidak mau merawat rumah, tapi waktu itu anak-anak masih kecil. Mereka sangat suka mencoret-coret dinding, dan menempelinya dengan macam-macam stiker. Meski sudah dibilangin berkali-kali, mereka tetap saja melakukan aksinya. Jadi, daripada sudah capek-capek ngecat terus dikotori lagi, lebih baik nggak usah dicat dulu. Alesan :)

Sekarang, anakku yang paling kecil sudah berusia 5 tahun lebih. Sepertinya Yumna sudah bisa dinasehati kalau dinding rumah bukan tempat corat coret. Aku sudah mewanti-wanti pada anak-anak, kalau rumahnya ingin terlihat rapi, mereka harus janji untuk tidak mengkotori dinding. Mudah-mudahan nasehatku kali ini mempan. 

Abi lah yang mula-mula memiliki ide untuk mengecat. Awalnya, abi hanya berniat mengecat dinding dua kamar mandi yang memang sudah kusam, bahkan banyak nodanya seperti coretan batik. Abi yang sebelumnya tidak pernah mengecat rumah, berfikir bahwa didinding kamar mandi tidak terlalu lebar jadi dicat sendiri pun bisa,  tanpa harus menyuruh tukang.


dinding kamar mandi

Dan ternyata benar. Hanya dalam waktu satu hari, dua kamar mandi selesai dicat. Akhirnya, niatan awal yang hanya mengecat dua kamar mandi, berubah. Ketika melirik dinding dapur yang juga sudah kotor, akhirnya abi pun mengecatnya. Dinding yang awalnya berwarna putih (putih keruh), kami cat dengan warna abu-abu agar tidak mudah kotor. Lebih tepatnya, kotorannya tidak mudah terlihat :)


 dapoer

Meski abi tidak pernah mengecat rumah sebelumnya dan tidak berpengalaman, ternyata hasilnya cukup rapi. Bahkan lebih rapi dari hasil catan tukang, yang mengecat rumah kami sebelumnya. Itu karena abi mengecatnya dengan hati. Betul, kan Bi? Betul, betul, betul (kata si abi). 

Melihat hasilnya rapi, kami jadi penasaran, dan ingin mengecat ruang tamu yang juga sudah kusam. Akhirnya, keesokan harinya dengan dibantu aku dan anak-anak, abi pun mengecat dinding ruang tamu.


dinding ruang tamu, lumayaaan...

Mula-mula dinding dibersihkan menggunakan sapu, kemudian aku dan anak-anak mengecat secara asal jadi. Baru setelah itu, abi yang merapikan. Dengan bergotong royong, pekerjaan terasa lebih ringan dan lebih cepat selesai. Dalam waktu hanya beberpa jam, dinding ruang tamu selesai dicat. Mengikuti rasa penasaran, kami pun lanjut mengecat dinding ruang tengah, dengan cara yang sama, yaitu gotong royong. 

Yumna sama Helmi bantuin abi ngecat :)

Menjelang waktu maghrib, kami pun menyudahi acara mengecat rumah. Masih ada beberapa ruangan yang belum dicat. Tapi sepertinya kami tidak akan menyelesaiakannya saat ini, karena waktu libur sudah habis. Mungkin lain waktu. Besok adalah hari Senin, abi sudah mulai masuk kantor. Demikian juga Iqlima dan Helmi yang sudah mulai masuk sekolah. Hanya Yumna saja yang masih libur.

Meski tidak seluruh ruangan tercat, tapi rasanya cukup puas. Setidaknya kami jadi tahu, ternyata mengecat rumah itu mudah.


2 komentar:

  1. Saya nanti aja ngecatnya mba..masih ada yg suka corat coret dinding:) kalo ngecat sendiri lebih hemat ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mbak, jauh lebih hemat dan hasilnya lebih bagus :)

      Hapus