Menginjak empat tahun usianya, Yumna menambah satu lagi kepintaran yaitu mandi sendiri. Kebiasaan ini telah dimulai sekitar dua pekan terakhir. Nna (nama panggilan Yumna) tergerak ingin mandi sendiri, sepertinya setelah setiap hari melihat Mas Helmi juga melakukan hal yang sama.
Tanpa menyuruhnya karena menurutku Nna masih terlalu kecil untuk dibiarkan mandi sendiri, rupanya ia ingin merasakan mandi tanpa bantuan orang lain. Aku pikir ini bukan hal yang buruk, justru sebaliknya hal ini akan melatih kemandirian juga ketrampilannya, makanya aku mengijinkan.
Nna hanya memintaku untuk mengambilkan sabun, sikat gigi dan odol, spoon juga shampo yang letaknya lebih tinggi dari tinggi badan Nna. Tak lupa ia memintaku untuk menyalakan lampu kamar mandi, meski sebenarnya tidak perlu karena kamar mandi masih cukup terang oleh cahaya matahari.
Aku biarkan Nna mandi tanpa banyak berkomentar. Ku biarkan Nna asyik dikamar mandi sementara aku sibuk di dapur. Tak berapa lama Nna keluar dari kamar mandi sambil berucap "Mi, udah." "Udah? Kayaknya harus dibilas lagi deh." Kataku sambil memperhatikan busa sabun di punggung Nna, juga wajah Nna yang masih kering.
Nna pun masuk lagi ke kamar mandi. Terdengar ia menyalakan kran air. Setelah merasa cukup, ia pun keluar dan kembali berucap "Mi, udah." "Ya udah, Yumna pinter ya." Kataku memuji agar ia merasa dihargai, meski sebenarnya mandinya belum benar-benar bersih. "Sekarang Nna mau pake baju sendiri atau dipakein ummi?" Tanyaku "Mau pake sendiri Mi." Jawab Nna yang memang sedang bersemangat ingin melakukan apa-apa sendiri.
Selesai memakai baju, Nna menyisir rambut ala kadarnya dan memakai bedak. Setelah semuanya selesai ia mendatangi ku sambil memanggil "Mi..." Aku tahu Nna menunggu diapresiasi. "Wah, Yumna pinter ya, sudah bisa mandi sendiri, pake baju, sisiran, pake bedak. Yumna emang pinter banget" Kataku memberi semangat.
Meski Nna sudah bisa mandi sendiri, tapi mandinya belum bisa bersih dan yang pasti, kupingnya nggak disabun. Makanya, per tiga hari sekali aku atau abinya masih tetap mandiin Yumna. Selain ketrampilannya bertambah, celoteh Nna pun semakin banyak. Jika ada suara adzan sementara aku atau abinya belum juga beranjak untuk sholat, maka Nna langsung mengingatkan "Mi, sholat. Kalau nggak sholat dosa loh."
Nna, Nna...lucu banget kamu. Kelucuannya menebar keceriaan di tiap sudut rumah. I Love You, Nna...
Nna hanya memintaku untuk mengambilkan sabun, sikat gigi dan odol, spoon juga shampo yang letaknya lebih tinggi dari tinggi badan Nna. Tak lupa ia memintaku untuk menyalakan lampu kamar mandi, meski sebenarnya tidak perlu karena kamar mandi masih cukup terang oleh cahaya matahari.
Aku biarkan Nna mandi tanpa banyak berkomentar. Ku biarkan Nna asyik dikamar mandi sementara aku sibuk di dapur. Tak berapa lama Nna keluar dari kamar mandi sambil berucap "Mi, udah." "Udah? Kayaknya harus dibilas lagi deh." Kataku sambil memperhatikan busa sabun di punggung Nna, juga wajah Nna yang masih kering.
Nna pun masuk lagi ke kamar mandi. Terdengar ia menyalakan kran air. Setelah merasa cukup, ia pun keluar dan kembali berucap "Mi, udah." "Ya udah, Yumna pinter ya." Kataku memuji agar ia merasa dihargai, meski sebenarnya mandinya belum benar-benar bersih. "Sekarang Nna mau pake baju sendiri atau dipakein ummi?" Tanyaku "Mau pake sendiri Mi." Jawab Nna yang memang sedang bersemangat ingin melakukan apa-apa sendiri.
Selesai memakai baju, Nna menyisir rambut ala kadarnya dan memakai bedak. Setelah semuanya selesai ia mendatangi ku sambil memanggil "Mi..." Aku tahu Nna menunggu diapresiasi. "Wah, Yumna pinter ya, sudah bisa mandi sendiri, pake baju, sisiran, pake bedak. Yumna emang pinter banget" Kataku memberi semangat.
Meski Nna sudah bisa mandi sendiri, tapi mandinya belum bisa bersih dan yang pasti, kupingnya nggak disabun. Makanya, per tiga hari sekali aku atau abinya masih tetap mandiin Yumna. Selain ketrampilannya bertambah, celoteh Nna pun semakin banyak. Jika ada suara adzan sementara aku atau abinya belum juga beranjak untuk sholat, maka Nna langsung mengingatkan "Mi, sholat. Kalau nggak sholat dosa loh."
Nna, Nna...lucu banget kamu. Kelucuannya menebar keceriaan di tiap sudut rumah. I Love You, Nna...
paling sukaaa liat anak kecil topinya gt, nggemesiin ... keponakan saya juga punya ^^
BalasHapusitu namanya memang dobel 'N' ya?.
Namanya sih Yumna, kami manggilnya na tapi n nya tebel, jadi kalau ditulis dobel n. Imajinasi umminya aja :)
Hapus