Anak-anak yang selalu bergerak aktif, selalu mengeksplor apa saja yang ada di sekitarnya, sangat membutuhkan pengawasan yang terus menerus. Ketika orang tua lengah sehingga aktifitas anak tidak terperhatikan, maka kondisi ini bisa memunculkan bahaya bagi si anak.
Hari Saptu kemarin, ada insiden menimpa Yumna, yang hampir saja berakibat fatal. Tanpa sepengetahuanku Yumna membawa garpu sambil bergerak aktif kesana kemari. Ketika Yumna tiduran dibibir tempat tidur sambil tetap memainkan garpu, tanpa sengaja Helmi yang berada diatasnya, menggerakkan kaki dan mengenai garpu yang sedang dipegang Yumna.
Ternyata ujung garpu tersebut mengenai mata, Yumna langsung kejer. Sontak kami pun kaget. Abi yang mendekati Yumna, alih-alih menolong, malah kaget dan sepertinya tidak kuat menahan rasa, karena melihat mata Yumna mengucurkan darah. Yang dilakukan Abi malah meninggalkan Yumna, beralih memukul bantal.
Meski berurai air mata dan perasaan yang tidak karuan, aku berusaha meraih Yumna, kemudian mengambil kain untuk menghentikan pendarahan. Kami sangat panik waktu itu, kami teringat peristiwa serupa yang menimpa anak khadimat yang bekerja dirumah kami, Aziz. Mata Aziz tertusuk ujung kayu hingga bocor, dan sampai sekarang tidak bisa melihat meski sudah dioprasi.
Ketika pendarahan sudah berhenti, Yumna membuka mata dan aku lihat bola mata Yumna sepertinya tidak apa-apa. Aku sedikit lega, mungkin ujung garpu hanya mengenai kelopak matanya saja, pikirku. Tapi kami belum merasa tenang sebelum membawa Yumna ke dokter untuk memastikan. Alhamdulillah perkiraanku benar, ujung garpu hanya mengenai kelopak mata Yumna, begitu menurut dokter Ririn.
"Insiden berdarah" juga pernah menimpa Helmi ketika berumur 2 tahun. Helmi yang juga aktif bergerak, terjatuh dari kursi dengan suara seperti gelas pecah. Ketika aku lihat, ternyata pelipis Helmi membentur lantai, darahpun mengucur deras membasahi wajah. Meski sudah sembuh, luka tersebut meninggalkan bekas bahkan sampai sekarang.
Iqlima si sulung juga pernah mengalami insiden ketika berusia 4 tahun. Iqlima meraih termos yang berisi air panas, entah kenapa tutup termos itu terlepas dan air panasnya menyiram ketubuh Iqlima. Beruntung yang terkena hanya sebagian kecil pahanya saja, sehingga tidak meninggalkan bekas luka.
Sejauh ini aku sangat bersyukur pada Allah karena semua kejadian yang menimpa anak-anakku masih terbilang wajar dan tidak fatal. Mudah-mudahan semua yang terjadi menjadi pelajaran buat kami, agar lebih waspada dalam menjaga mereka. Dan yang terpenting selalu berdo'a agar kami semua selalu dalam lindungan Allah SWT.
Innalillahi wa innailaihi rojiuun
BalasHapusanak-anakku jg sering mengalami kecelakaan, yg giginya patah, jidat bocor, tp alhamdulillah gak fatal banget.
Iya Mbak Leyla, anak2 memang begitu, meski resikonya bisa celaka, tapi kalau nggak aktif anak2 nggak akan kreatif :)
BalasHapus