Senin, 26 Maret 2012

Jambu Depan Rumah



Di teras rumah kami ada sebatang pohon jambu biji yg sudah ada sebelum kami  tinggal disini. Awalnya sempat aku cabut karena khawatir akarnya akan merusak coran beton dibawahnya. Tapi karena akarnya sangat kuat dan aku tidak bisa mencabutnya, akhirnya kuputuskan untuk membiarkan pohon jambu tersebut tumbuh.

Ketika mulai berbuah aku baru tahu ternyata ia adalah pohon jambu bangkok yg buahnya besar dan rasanya manis serta daging buahnya renyah.
Subhanallah...padahal aku tidak pernah bersusah payah merawatnya tapi ia memberiku buah yg lezat.

Setelah tahu bahwa buah jambu itu rasanya enak, kami menjadi lebih perhatian padanya. Begitu buahnya mulai besar kami membungkusnya dg plastik satu persatu agar tidak dimakan ulat. Akupun lebih rajin menyiraminya  terutama ketika musim kemarau.

Tidak hanya kami yg menikmati buah jambu itu, tapi aku membagikannya kepada tetangga disekitar rumah. Merekapun mengatakan hal serupa bahwa buah jambu kami rasanya enak.

Tapi semenjak kami memutuskan untuk 'memelur' tanah tempat jambu tersebut tumbuh, pohon jambu kami tidak berbuah seperti sebelmumnya. Kalaupun berbuah buahnya tidak sebesar dulu dan jumlahnya hanya sedikit (seperti gambar diatas).

Mungkin hal ini karena semakin berkurangnya makanan yg bisa didapat oleh akar pohon jambu tersebut akibat adanya tembok di bawah dan diatas tanah tempat jambu itu tumbuh.

Meski demikian ia tetap setia memberikan buahnya yg lezat kepada kami, walapun tidak sebesar dan sebanyak dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar