Jumat, 09 Desember 2011

SEKELUMIT TENTANG KEIKHLASAN

Suatu perbuatan baik yang pada awalnya kita niatkan ikhlas semata-mata karena mencari ridho Allah, dalam perjalanannya tidak semudah membalikkan telapak tangan, dalam menggolkan niat ikhlas tersebut. Akan ada banyak bisikan, baik dari dalam atau dari luar diri, yang bisa mengotori atau bahkan membelokkan niat awal kita.

Apalagi kalau kebaikan tersebut harus dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama, maka bisikkan-bisikkan buruk itupun akan selalu mengikutinya dalam jangka waktu itu, atau bahkan lebih.
Kelelahan, adanya masalah-masalah lain yang belum terselesaikan, kadang memunculkan pikiran-pikiran buruk, yang apabila kita tidak bisa mengelolanya maka akan membuahkan perkataan atau tindakan yang bisa merusak keikhlasan kita.

Bersabar untuk tetap melakukan kebaikan, selalu mengembalikan hati dan pikiran kita kepada niat semula yaitu mencari ridho Allah, seraya tetap menjaga keikhlasan, insya Allah akan memunculkan kita sebagai "pemenang" dalam berjuang melakukan kebaikan tersebut.

Berhati-hati terhadap syirik kecil yaitu ria, yang kadang keberadaannya tidak kita sadari. Dalam hal ini Rasulullah telah memperingatkan kita:
Dari Abu Musa Al-Asy'ari ra berkata, bahwa suatu hari Rasulullah saw berkhutbah dihadapan kami seraya bersabda "Wahai sekalian manusia, takutlah kalian kepada syirik, karena sesungguhnya syirik itu lebih lembut daripada semut. Kemudian berkatalah seseorang kepada beliau: bagaimana kami menyadarinya wahai Rasulullah, sementara dia lebih lembut daripada semut? Rasulullah saw bersabda katakanlah:
Allahumma inna na'udhubika minanusrika bika syaianna'lamuhu     wanastaghfiruka limaa laa na'lamuhu 
"Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepadaMU dari menyekutukanMU dengan sesuatu yg kami ketahui, dan kami mohon ampun kepadaMU dari sesuatu yang tidak kami ketahui."

Wallahu'alam bishowab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar