Sabtu, 29 Maret 2014

Lovely Pets

Banyak orang yang tidak menyukai binatang peliharaan, termasuk aku. Tapi hampir semua anak kecil terutama anak lelaki menyukai binatang. Demikian juga Helmi anakku.

Helmi sangat menyukai binatang. Beberapa jenis binatang pernah dibelinya. Seperti kelinci, hamster, burung, berbagai jenis ikan, anak ayam yang berwarna warni, dan keong. 

Ketika usia delapan Helmi tahun, ia pernah dibelikan kelinci oleh Abi. Sebenarnya aku keberatan, karena pasti akan repot merawatnya. Tapi Helmi bersikeras dengan alasan dia lah yang nanti akan merawat kelinci tersebut. Akhirnya, kami pun meluluskan permintaannya.


Abi membuatkan kandang dan meletakannya di sudut halaman rumah kami. Seperti yang sudah aku duga sebelumnya, Helmi hanya berjanji mau merawat sendiri kelinci tersebut, pada kenyataannya aku dan abinya lah yang merawatnya. 

Setiap pagi abi membersihkan kandang kelinci tersebut. sedangkan yang bertugas memberi makan, aku. Setiap pagi pula, aku membeli beberapa ikat  kangkung dan wortel ditukang sayur, untuk diberikan kepada kelinci peliharaan Helmi.

Yang paling merepotkan adalah ketika kami harus pulang kampung, aku bingung mau dititipkan kemana dua ekor kelinci ini? Nggak mungkin kami meninggalkannya begitu saja.

Beruntung ada tetangga yang baik hati dan mau menjaga kelinci Helmi. Kalau tidak, Helmi sudah bersikeras agar kelincinya dibawa pulang kampung saja. Bisa dibayangkan, kalau didalam mobil ada kelinci. Bau pipisnya, kotorannya, dan kalau perjalanan macet berjam-jam, kelinci bisa mati kepanasan, kan kasihan.

Ada mungkin tiga bulan kami merawat kelinci tersebut. Dua ekor kelinci itupun tumbuh besar. Karena tubuhnya sudah bertambah besar, gerakkannya pun semakin lincah dan kuat. Sampai akhirnya kelinci-kelinci tersebut bisa membuka pintu kandang dengan cara mendorongnya.

Awalnya mereka hanya berkeliaran di sekitar kandang. Tapi lama kelamaan kelinci tersebut berkeliaran dipinggir jalan, karena memang rumah kami berada ditepi jalan raya.

Sampai pada suatu hari, kelinci itu pergi keluar kandang seperti biasa. Namun kali ini kelinci itu pergi tak pernah kembali lagi untuk selamanya (lebay dikit :p ).

Tak urung Helmi menangis nggak henti henti. Menurut Helmi, selain sayang karena kelincinya sudah besar, ia juga merasa kasihan, khawatir kelincinya itu kenapa napa.

Tapi apa mau dikata, kelinci itu memang benar-benar  sudah hilang. Lama kelamaan Helmi mau mengerti dan tidak menangis lagi ketika ia ingat sama kelinci kesayangannya itu.

Jujur, ada sedikit kelegaan ketika tau kelinci Helmi nggak pulang lagi kekandang. Karena dengan itu berarti aku tidak lagi harus membeli kangkung dan wortel setiap pagi. Kami juga tidak perlu repot menitipkannya ketika kami pulang kampung.

Hilangnya kelinci bukan berarti tidak ada lagi binatang peliharaan di rumah kami. Binatang peliharaan selalu saja ada, namun berganti ganti jenisnya, sesuai selera Helmi pembelinya.

Akan ada kisah "Lovely Pet 2" pada tulisan berikutnya. Don't miss it!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar