Rabu, 26 Juni 2013

Bisa Berkendara, Banyak Manfaatnya

 

Semenjak bisa mengendarai sepeda motor, banyak sekali hal-hal yang bisa aku lakukan sendiri tanpa minta bantuan suami. Misalnya hari Selasa kemarin. Aku melakukan empat hal sekaligus dalam sekali jalan, sendirian.
 
Pertama, aku pergi ke perpustakaan daerah untuk menanyakan apa saja syarat menjadi anggota, karena anak-anakku ingin sekali berkunjung dan membaca buku di perpustakaan. Sebenarnya keinginan anak-anakku ini sudah lama kira-kira sejaj setahun yang lalu. Tapi entah kenapa baru kali ini aku bisa mewujudkannya, sebelumnya hanya janji yang tidak ditepati. Terbalik ya. Mestinya orang tua yang harus memunculkan minat baca anak. Bukan malah  mengabaikannya. Tapi belum terlambat, mumpung saat ini mereka sedang libur sekolah. Akan aku penuhi janji lamaku untuk mengajak mereka ke perpustakaan.

 
Setelah menyelesaikan urusanku diperpustakaan, aku melanjutkan perjalanan menuju kantor Mandala Cibinong. Setelahnya, kulajukan sepedamotorku menuju BSM (Bank Syariah Mandir) untuk sebuah keperluan. Kurang lebih 30 menit aku berada di BSM lalu aku beranjak pulang. Sebelum sampai rumah, aku berhenti di indomaret untuk berbelanja. Seingatku, beberapa barang kebutuhan dapur sudah mulai habis jadi aku harus segera membelinya.
 
Jam di Hp ku menunjukan angka 11.30 wib, ketika keluar dari Indomaret. Sebentar lagi tiba waku makan siang. Ah, sebaiknya aku mampir ke si Uda langgananku (warung padang) untuk membeli lauk pauk. Tadi pagi aku belum sempat memasak, jadi sebaiknya aku beli saja daripada repot masak sementara badan sudah mulai penat.
 
Sepertinya warung si Uda adalah tempat terakhir yang aku singgahi dan setelah ini aku bisa langsung pulang. Ingin rasanya segera merebahkan tubuhku dikasur yang empuk untuk melepaskan lelah. Tapi, ketika sepedamotorku mulai melaju, aku sepertinya teringat satu hal. Oiya, aku belum membeli susu buat Yumna. Aku lebih suka membeli susu di toko susu Luluk langgananku, karena harga susu di toko ini jauh lebih murah dibandingkan dengan di Indomaret. Bedanya sampai 5000, lumayan kan?
 
Beruntung toko Luluk belum terlewati, jadi aku tidak harus putar balik. Selesai membeli susu, aku meluncur pulang dengan motor penuh barang belanjaan. Alhamdulillah, perjalananku lancar jaya tidak ada kendala apapun.
 
Sebelum bisa mengendarai sepedamotor, hal-hal seperti diatas biasanya dilakukan oleh abi atau aku, tapi abi lah yang mengantar kesana kemari meski sebenarnya abi masih ingin beristirahat. Tapi semenjak aku bisa membawa sepedamotor, hal-hal tersebut aku handle sendiri.
 
Ternyata, bisa mengendarai sepedamotor banyak manfaatnya. Bisa meringankan tugas suami, menghemat waktu, mempermudah urusan, menghemat biaya, dll.
 
Tapi ada satu hal yang kadang membuatku merasa kurang bermanfaat adalah, ketika bersama-sama teman seusai liqo atau bepergian dan diantara mereka ada yang ingin membonceng sementara aku belum merasa pede mboncengin (khawatir jatuh) maka akupun menolak dengan halus. Disinilah kadang aku merasa kurang bermanfaat. Sudah cukup lama aku mengendarai motor, membonceng anak-anakku juga sudah bisa, tapi kalau mau moncengin ibu-ibu apalagi yang berbadan besar, rasanya kok masih ragu-ragu. Tapi nggak apa-apa, lama kelamaan rasa takutku juga hilang, dan aku akan semakin banyak mendapat manfaat dengan bisa berkendara.
 
 
 
 .
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar