Kamis, 07 September 2017

Ingin Do'a Dikabulkan ?

   
         Sebagai seorang perempuan tentu kita punya banyak keinginan alias banyak maunya, betul? Ingin punya ini itu, ingin beli ini beli itu, semuanya pengin. Apalagi kalau sudah jadi emak emak alias ibu rumah tangga, punya suami, punya anak, punya keluarga besar. Pasti apa yang diinginkan jauh lebih banyak dan lebih luas lagi.

        Ingin punya anak yang sehat, pintar, sholeh shalihah. Ingin punya suami sholeh dan banyak rizki. Ingin pergi haji, ingin bisa masuk surga, bla bla bla...banyak dan banyak lagi keinginaan yang lain. Wajar, sih, namanya manusia normal pasti banyak keinginan. Justru dengan memiliki keinginan dan harapan, hidup kita jadi lebih bersemangat karena memiliki arah dan tujuan yang jelas.

        Untuk itu dengan berbagai cara, manusia berusaha mewujudkan apa yang menjadi keinginan dan harapannya. Sebagai seorang beragama, tentu kita tahu bahwa salah satu cara untuk mewujudkan keinginan adalah dengan berdoa. Dengan berdo'a kita langsung memohon apa apa yang kita perlukan pada Allah SWT.

        Namun seperti halnya kita minta sesuatu pada orang lain, memohon pada Allah SWT juga ada etikanya. Disinilah aku ingin berbagi pengetahuan tentang etika berdo'a, yang aku dapatkan dari buku Kumpulan Risalah Dakwah yang ditulis oleh Hasan Al Banna.

1. Mengangkat telapak tangan bagian dalam.
 
         " Jangan tutup dinding dwngan tirai. Siapa yang melihat isi surat saudaranya berarti sama dengan sedang memandang neraka. Mohonlah kepada Allah dengan telapak tangan   bagian dalam, dan jangan memohon kepada NYA dengan telapak tangan bagian luar.             Dan jika kalian selesai berdoa, maka usaplah wajah dengannya. (HR. Abu Dawud).

2. Konsentrasi dan yakin akan dikabulkan.
 
         Abu Huraira ra. mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda " Berdoalah kepada Allah dengan disertai yakin akan dikabulkan. Ketahuilah Allah tidak mengabulkan doa yang             dipanjatkan dengan hati yang lalai dan main main. " (HR. Tirmidzi).
Tr
3. Mengawali doa dengan memuji dan menyanjung Allah dan mengucapkan shalawat pada       Rasulullah SAW, juga pada sela sela doa dan penutupnya.

         Fudhalah bin Abu Ubaid ra. menuturkan " suatu ketika Rasulullah SAW mendengar          seorang berdoa dalam shalat tanpa mengucapkan shalawat kepadanya, maka beliau             bersabda " Dia terlalu tergesa gesa" Kemudian beliau memanggilnya seraya bersabda             " jika seorang diantara kalian berdoa, mulailah dengan memuji dan menyanjung Allah SWT   lalu mengucapkan shalawat kepada nabi. Setelah itu berdoalah sesuka hatinya." (HR.             para penulis kitab As-Sunan).

4. Menutup doa dengan kata aamiin.

          Abu Mushbih Al Maqrai mengatakan bahwa Abu Zuhair An Numairi ra. menyatakan "Pada suatu malam kami keluar bersama nabi SAW, kami menjumpai seorang laki laki yang   sedang berdoa dengan sangat sungguh sungguh. Rasulullah berhenti sejenak untuk               mendengarnya lalu bersabda " Doanya pasti dikabulkan jika dienutupnya" Seorang                   bertanya " menutup dengan apa wahai Rasulullah ? Beliau menjawab dengan                           mengucapkan aamiin. Setelah Rasulullah meninggalkan tempat itu seseorang berkata           pada laki laki tersebut " Hai, Fulan katakan aamiin dan berbahagialah." (HR. Abu Daud).

5. Tenang dan tidak mengangkat suara keras keras.

           Abu Musa menuturkan, ketika kami sedang menempuh suatu perjalanan, banyak teman kami yang meneriakkan takbir, maka nabi SAW menegur " Hai semuanya, tenanglah. Sesungguhnya kalian tidak berdoa pada Zat yang tuli ataupun jauh, melainkan kalian berdoa kepada Zat yang Maha Mendengar dan Maha Melihat, dan Dia bersama kalian. Zat yang kalian panjaatkaan doa kepadanya itu lebih dekat dengan kalian daripada leher tunggangan kalian sendiri. (HR. Al Khamsah kecuali Nasa'i).

6. Memilih ungkapan ungkapan yang singkat tapi padat, atau do'a do'a yang menghimpun         segenap kebaikkan.

           Aisyah ra. berkata, "Rasulullah SAW suka berdo'a dengan ungkapan ungkapan yang pendek tapi padat, dan meninggalkan yang lainnya."

7. Mengulang do'a dan istighfar sebanyak tiga kali.

          Ibnu Mas'ud ra. berkata, " Rasulullah SAW suka berdo'a tiga kali dan memohon ampun (istighfar) tiga kali pula." Dalam riwayat lain telah disebutkan bahwa dalam kondisi tertentu beliau menyuruh para sahabat agar mengucapkan istighfar sebanyak 70 kali.

8. Tidak menuntut agar do'anya cepat dikabulkan.

        Abu Huraira ra. menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda " Do'a yang dipanjatkan oleh seorang diantara kalian akan dikabulkan selama tidak menuntut segera dikabulkan. Dia berkata "Aku telah berdo'a kepada Tuhanku tapi Dia tidak mengabulkannya." (HR. As Sittah kecuali Nasa'i).

9. Tidak mendoakan dirinya anak dan hartanya dengan permohonan yang buruk.

      Jabir ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda "Jangan mendo'akan keburukan terhadap dirimu sendiri. Jangan mendo'akan keburukkan terhadap anak anakmu. Jangan mendo'akan keburukkan terhadao pelayanmu. Dan jangan mendo'akan keburukkan terhadap hartamu. Jangan sampai bertepatan dengan waktu yang disaat itu Allah mengabulkan permohonan sehingga do'a kalian dikaabulkan." (HR. Abu Dawud)

10. Mendo'akan diri sendiri sebelum mendo'akan orang lain.

       Ubay bin Kaab menuturkan, "Apabila Rasulullah mendo'akan orang lain, beliau selalu memulainya dengan mendo'akan diri sendiri." (HR. Tirmidzi)

       Itulah 10 etika berdo'a yang bisa kita praktekkan. Semoga dengan itu Allah SWT ridha terhadap kita dan mengabulkan do'a do'a kita, aamiin YRA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar