Senin, 20 Oktober 2014

Bermanfaat, Meski Membuat Pusing Kepala


                                                                   
   image from here

Kepala ku kok, rasanya kliyengan ya? Padahal dari tadi aku sehat-sehat aja, nggak merasa masuk angin, nggak merasa kecapaiain, nggak lagi tanggung bulan juga :).  Bahkan, sekarang aku sedang menikmati me time, nyantai-nyantai sambil makan kacang. Sangkin asyiknya, ternyata aku sudah menghabiskan kacang kulit lumayan banyak!

Oiya, kacang kan, bisa menyebabkan alergi. Alergi terhadap kacang bisa berupa diare, pusing kepala, muntah dan lain-lain. Berarti, pusing kepalaku kemungkinan karena aku kebanyakkan  makan kacang.

Sabtu, 18 Oktober 2014

Kala Merindu

Anda seorang perantauan? Tinggal jauh dari kampung halaman? Terpisah dari sanak saudara atau bahkan orang tua? Jika ya, berarti kita sama, teman!

Kerinduan yang menggunung seringkali menyesakkan dada. Suasana yang serupa, seringkali melangutkan jiwa, hingga bayangan kampung halaman dengan segala kenangannya, berkelebatan bak video yang diputar ulang.

Namun, apalah daya. Jarak, waktu dan kesibukkan, seringkali menjadi penghalang pulang. Tinggalah diri bergulat rindu, mengalihkan pandangan, merubah tatapan. Agar bayangan kampung halaman, segera hengkang dari ingatan.

Rabu, 15 Oktober 2014

Cobek Pak Ahmad




                                                              

Sebut saja namanya Pak Ahmad. Pak Ahmad adalah salah seorang calon jemaah haji asal Indonesia. Seperti calon jemaah haji pada umumnya, Pak Ahmad pun membawa satu koper pakaian beserta perlengkapan lainnya.

Didalam koper Pak Ahmad, ada sebuah benda yang tidak ia lupakan untuk dibawa serta, yaitu cobek plus ulekan!

Selasa, 14 Oktober 2014

Serba Serbi Mengantri di BRI

Mengantri adalah sebuah pekerjaan yang membutuhkan kesabaran ekstra. Meski demikian, terkadang atau bahkan seringkali kita tidak bisa menghindar dari pekerjaan yang satu ini.

Contohnya aku. Beberapa hari yang lalu, aku "terpaksa" harus duduk selama hampir dua jam, untuk mengantri di BRI.

Sebenarnya aku sangat tahu, bahwa BRI tidak akan pernah sepi jika tanggal muda. Tapi karena aku sudah terlanjur berjanji untuk mentransper uang hari itu, maka aku tidak bisa mengelak. Jadilah aku duduk hampir dua jam untuk menunggu giliran.

Sabtu, 04 Oktober 2014

Disembelih dengan Cara Islami, Hewan Tidak Merasa Sakit Looh



                                                                     image from here

Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya Allah menetapkan ihsan (kebaikkan) pada setiap sesuatu. Maka jika kalian membunuh, hendaklah kalian berbuat ihsan dalam membunuh. Dan apabila kalian menyembelih, hendaklah berbuat ihsan dalam menyembelih. Yaitu, hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya, agar meringankan binatang yang disembelih"


Terkadang kita melihat hewan yang baru saja disembelih/dipotong, mengejang sambil berglimpangan darah. Kemudian kita menyimpulkan bahwa hewan tersebut sedang merasa kesakitan sebelum akhirnya meninggal.

Ternyata hal itu tidaklah benar! Hewan yang dipotong secara islami dengan menggunakan pisau tajam seperti yang diperintahkan Rasulullah, tidaklah merasakan sakit. Berbeda dengan hewan yang dipotong dengan cara barat yaitu dengan terlebih dahulu dilakukan pemingsanan (dipukul kepalanya atau disetrum), kemudian baru disembelih.

Ingin tahu alasannya kenapa? Lanjutin terus ya, bacanya :)

Rabu, 01 Oktober 2014

Kisah Dibalik Pisang Bakar Saus Vla



  pisang bakar dengan saus vla rasa coklat

Vla biasanya disajikan sebagai pelengkap puding agar lebih nikmat. Namun karena sesuatu hal, kali ini aku menggunakan vla sebagai saus pisang bakar.

Awalnya, aku berniat membeli dua bungkus puding instan rasa coklat di minimarket Indomaret. Ternyata aku salah ambil, yang aku ambil bukan puding, tapi dua bungkus vla dengan merk My Vla.


Aku baru menyadarinya ketika barada didepan kasir. Spontan aku meminta dua bungkus vla tersebut, untuk ditukar dengan puding. Tapi kasir melarang dengan mengatakan bahwa barang tidak bisa ditukar karena sudah di scan. Loh, kok bisa begitu? Saya masih berdiri disini loh, Mbak, struknya aja belum dicetak, masa sih, barang nggak bisa ditukar?  Aku memprotes. (kompres jidat)

Alpukat dari Puncak Bogor

Sepulang dari puncak Bogor, abi membawa beberapa macam oleh-oleh. Salah satunya adalah buah alpukat. Abi membeli buah alpukat tersebut dalam kondisi masih mentah. Jumlahnya sekitar 10 buah, dengan ukuran yang cukup besar, menurutku. Tentu kami senang menerimanya, berharap kalau sudah matang, akan bisa menikmatinya.

Satu hari, dua hari, tiga hari, alpukat yang kami simpan didalam tumpukkan beras, belum juga matang. Di hari ke-7 atau satu minggu dari kami mulai menyimpan, ada dua buah yang sudah mulai empuk, tapi tidak merata. Kami tetap setia menunggu.

Hingga dihari ke-10, anakku Helmi sudah mulai tidak sabar. Ia ingin segera membuat jus alpukat. Aku biarkan Helmi mengambil satu buah yang sudah empuk. Sementara beberapa buah yang lain masih saja keras meski sudah disimpan sepuluh hari!